Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, memuji diplomasi Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono terhadap negara-negara mitra yang diyakini ikut berkontribusi membantu Indonesia menghadapi gejolak ketidakpastian global.
Presiden Prabowo juga memuji kerja sama tim yang ditunjukkan oleh jajaran menterinya dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk saat negosiasi tarif dengan Pemerintah Amerika Serikat.
"Saya terima kasih dengan tim ekonomi kita. Saya terima kasih saudara-saudara bekerja dengan tim sebagai tim yang baik. Menteri Koordinator Perekonomian dengan timnya dibantu oleh Menteri Keuangan Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, dengan timnya juga, Menteri Investasi semua melaksanakan, Menteri Luar Negeri dengan diplomasinya, kita bergerak sebagai satu tim," kata Presiden Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Rabu.
Dalam negosiasi mengenai tarif, Menlu Sugiono terbang langsung ke Washington D.C. dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada 17 April 2025.
Kedatangan Sugiono ke pusat pemerintahan AS itu untuk membuka jalan agar besaran tarif yang dikenakan AS ke Indonesia dapat diturunkan. Tidak hanya Sugiono, negosiasi langsung ke Amerika Serikat juga dijalankan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang ditugaskan oleh Presiden Prabowo sebagai ketua tim negosiasi mewakili Pemerintah Indonesia.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna Ke-8, yang berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam, Presiden menekankan gejolak geopolitik dan geoekonomi global, yang juga terjadi di kawasan, terutama setelah adanya konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, serta perang saudara di Myanmar.
"Kita lihat di kawasan kita sendiri konflik Myanmar jalan terus dan tidak kelihatan arah untuk menyelesaikan secara damai, walaupun kita akan dukung ASEAN terus untuk berperan mencari solusi damai di tetangga kita. Belum lagi kita lihat sekarang muncul lagi konflik bersenjata antara sesama anggota ASEAN, Kamboja dan Thailand. Belum lagi kita hadapi kondisi geoekonomi dunia, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif yang dipasang oleh Amerika Serikat," ujar Presiden.
Terlepas dari situasi itu, Presiden menilai pemerintahannya dapat merespons dengan tenang, dan tetap fokus mengeksekusi program-program prioritas pemerintah.
"Kita negosiasi, kita berunding, kita tidak emosional, kita tidak terpancing. Kita mengerti bahwa kita punya kepentingan yang besar, tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyat Indonesia, melindungi pekerja-pekerja kita dan keluarga mereka. Untuk itu, kita telah mencapai satu titik yang terbaik yang bisa kita capai pada saat ini, walaupun kita tidak akan berhenti untuk selalu mencari kondisi yang lebih baik untuk ekonomi kita, untuk bangsa kita, untuk rakyat kita," kata Presiden Prabowo.
Baca juga: Presiden Prabowo sebut tak ada reshuffle, ini respons menteri-menteri
Baca juga: MenPANRB: Koordinasi pemangku kepentingan sukseskan program Presiden
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.