Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut hampir setengah dari pendaftar lowongan petugas pemadam kebakaran (Damkar) berasal dari luar Jakarta. Dari total 24.405 pendaftar, lebih dari 45 persen tercatat bukan warga Jakarta.
"Tetapi yang membuat saya terkejut adalah warga di luar Jakarta yang mendaftar cukup tinggi, di atas 45 persen. Sehingga dengan demikian, kalau dia tidak memenuhi syarat ya tentunya gugur dengan sendirinya," jelas Pramono di Jakarta International Velodrome, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (19/8).
Pramono menyebut, seribu lowongan Damkar tersebut diprioritaskan terlebih dahulu untuk warga Jakarta.
"Dan untuk lowongan seribu kali ini, mohon maaf memang diprioritaskan bagi tentunya warga Jakarta. Karena memang kalau bagi warga Jakarta tidak terpenuhi baru kemudian membuka ruang bagi warga di luar Jakarta," kata Pramono.
Ia menambahkan, banyak pendaftar dari luar Jakarta yang gugur karena tidak memenuhi persyaratan, terutama kepemilikan SIM B1.
"Dari 45 persen itu rata-rata banyak yang tidak punya SIM B1. Maka dengan demikian ketika dia tidak punya SIM B1, ya gugur. Sehingga dengan demikian untuk warga dari luar Jakarta banyak gugur karena dua hal," ujar Pramono.
"Pertama, tinggi badan tidak mencukupi, SIM B1-nya kemudian tidak memiliki. Dan seperti yang saya sampaikan tadi kami yang memberikan prioritas untuk warga Jakarta," pungkasnya.
Dari proses administrasi, hanya sekitar 4.200 pendaftar atau 17 persen yang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap seleksi berikutnya. Tahap tersebut yakni pembuktian dokumen administrasi dan kualifikasi, tes fisik, hingga akhirnya penandatangan kontrak kerja.
Pendaftaran lowongan kerja petugas Damkar dibuka pada Selasa (12/8). Pendaftaran untuk petugas Damkar itu telah ditutup pada Kamis (14/8) per pukul 16.00 WIB.
Terkait dengan seleksi ini, Pramono memastikan Pemprov Jakarta bakal melaksanakan seleksi petugas Damkar secara transparan.