KAI Daop 6 mencatat kenaikan penumpang di masa libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Tercatat sejak Kamis (4/9) hingga Sabtu (6/9) sebanyak 143.565 penumpang KA Jarak Jauh naik dan turun di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
"Angka tersebut terdiri dari 77.492 penumpang yang datang atau turun, dan 66.073 penumpang yang berangkat atau naik," kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, Sabtu (6/9).
Volume penumpang selama 3 hari ini naik 27 persen dibanding periode yang sama di minggu sebelumnya yakni 113.076 penumpang.
"Angka keberangkatan dari Daop 6 untuk hari ini, Sabtu (6/9), sudah menunjukkan pergerakan yang signifikan. Hari ini, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 21.197 penumpang KA Jarak Jauh berangkat dari sejumlah stasiun di wilayah Daop 6. Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan hari Sabtu sebelumnya sebanyak 17.952 penumpang KA. Untuk kedatangan tercatat sebanyak 16.113 penumpang," jelas Feni.
Rinciannya Stasiun Yogyakarta jadi stasiun dengan keberangkatan penumpang tertinggi sebanyak 9.037 penumpang.
Kemudian, Stasiun Lempuyangan dengan 5.269 penumpang, Stasiun Solo Balapan dengan 4.205 penumpang, Stasiun Klaten dengan 825 penumpang, dan sisanya dari stasiun keberangkatan lainnya.
"Sementara untuk kedatangan penumpang di Daop 6 hari ini tercatat sebanyak 16.113 penumpang dengan rincian Stasiun Yogyakarta sebanyak 5.568 penumpang, disusul Stasiun Lempuyangan sebanyak 3.965 penumpang, kemudian Stasiun Solo Balapan sebanyak 3.864 penumpang, Stasiun Klaten sebanyak 661," katanya.
Arus balik akan terjadi Minggu (7/9). Berdasarkan data hari ini akan ada 29.094 penumpang berangkat dari stasiun-stasiun di Daop 6.
"Angka ini menunjukkan peningkatan 6 persen dibandingkan hari Minggu yang lalu yang tercatat sebanyak 27.520 penumpang berangkat," bebernya.
Libur panjang ini, KAI Daop 6 operasikan 33 perjalanan KA jarak jauh per hari.
Rinciannya terdiri 29 KA reguler, 2 KA fakultatif, dan 2 KA tambahan.
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.