Prabowo Sebut Angka Pengangguran Turun, Kasus PHK hingga Mei 2025 Justru Naik

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (22/7/2025). Foto: Widya/kumparan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menjelaskan pernyataan Presiden Prabowo soal angka pengangguran. Prabowo, menggunakan data pengangguran terbuka BPS, menyebut angka pengangguran turun.

Sementara data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia per 20 Mei 2025 mencapai 26.455, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tadi kan Pak Presiden kan basisnya dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang ini kan, yang bulan Februari kan. Itu datanya dari BPS, boleh mengutip itu,” kata Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (22/7).

Dia menuturkan hingga kini belum ada data terbaru soal pengangguran terbuka. Sebab nantinya baru akan diperbarui oleh BPS dalam Sakernas tersebut pada Agustus.

“Masih terakhir Februari, Februari. Iya nanti kan Agustus, kita tunggu,” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam gelaran penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Prabowo menyoroti dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) soal penurunan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan absolut di Indonesia.

Ilustrasi pengangguran. Foto: Mzynasx/Shutterstock

“Kepala BPS lapor ke saya, angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut menurun, ini BPS,” kata Prabowo dikutip dari YouTube PSI, Selasa (22/7).

Dalam catatan BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,61 persen atau turun 0,13 persen poin dibandingkan Februari 2024.

Sebelumnya Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengatakan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia sudah capai 26.455 kasus per Selasa (20/5).

Indah tidak menampik, kasus PHK sepanjang Januari hingga 20 Mei 2025 ini lebih tinggi dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun dia tidak menjelaskan persentase peningkatan angka PHK tersebut.