Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol ke Istana di Tengah Meluasnya Demo

PRESIDEN Prabowo Subianto mengumpulkan elit partai politik ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Ahad, 31 Agustus 2025, di tengah gelombang demo di berbagai wilayah.

Dari pantauan Tempo, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Gerindra, Ahmad Muzani, tiba pertama kali sekitar pukul 12.11 WIB. Berselang hanya beberapa menit, Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas tiba. Kemudian disusul Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

“Saya belum tahu yang di dalam ada siapa saja. Saya diminta datang ke Istana,” kata Muzani singkat setibanya di Istana Kepresidenan.

Muzani tidak menjawab saat dicecar berbagai pertanyaan. Ia hanya diam soal evaluasi Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo dan isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani.  

Sementara Ibas mengatakan datang ke Istana mewakili Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang melakukan kunjungan luar negeri ke Cina. Ia tiba bersama Sekretaris Jenderal Demokrat Herman Khaeron.

“Saya belum tahu topiknya mengenai apa. Saya dikasih tahu dari pagi, dari Ketum Mas AHY,” kata Ibas.

Dalam kesempatan ini, Ibas menyampaikan sikap Demokrat terkait insiden protes sepekan terakhir. Ia sedih dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob. 

“Tentu sebagai anggota DPR RI, Pimpinan Fraksi Demokrat, kami mohon maaf jika selama ini perilaku dan kegiatan-kegiatan kami di DPR RI belum mencerminkan sebagai wakil rakyat yang diharapkan,” kata Ibas. 

Sementara itu, Muhaimin Iskandar yang tiba bersama Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, juga mengatakan belum tahu undangan ini membahas apa. Namun ia mengatakan memang ada agenda sidang kabinet hari ini.  

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan tak menjawab saat dicecar wartawan setibanya di Istana Kepresidenan. Pria yang disapa Zulhas ini berjalan cepat ketika ditanya soal status kadernya, Eko Patrio dan Uya Kuya.