
PENGUATAN untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus terus dilakukan. Hal ini sangat penting untuk menjaga pertumbuhan perekonomian nasional agar tetap positif, terutama di saat kondisi global yang tak menentu seperti saat ini.
Hal itu diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar, saat Pembukaan Road to Inacraft yang digelar Bank Mandiri di Mal Cihampelas Walk, Kota Bandung, Kamis (14/&)
Menurut dia, UMKM berperan sangat penting dalam menjaga perekonomian nasional. Sektor ini mendominasi perputaran perekonomian dalam negeri baik dari sisi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) maupun serapan tenaga kerja.
"Sebanyak 99% unit usaha di Indonesia ini ya UMKM. UMKM juga menyerap 97% tenaga kerja," ungkapnya.
Dengan jumlah tersebut, sektor UMKM berkontribusi 61% terhadap produk domestik bruto (PDB). Oleh karena itu, keberadaan UMKM harus terus diperkuat, salah satunya agar lebih banyak yang mampu menembus pasar mancanegara.
"UMKM kita harus naik kelas, harus go digital dan go ekspor. Saat ini jumlah UMKM lokal yang berhasil ekspor baru sebanyak 6%, masih di bawah Thailand yang jumlahnya 20%," tandasnya.
Digitalisasi
Road to Inacraft yang digelar di Bandung bertema 'Karya Lokal, Transaksi Digital'. Sebanyak 20 pelaku UMKM membuka gerainya di tengah keramaian Mal Cihampelas Walk.
Di Bandung, Bank Mandiri menargetkan transaksi dalam pameran ini bisa mencapai Rp10 miliar selama penyelenggaraan, 14-16 Agustus.
Regional CEO Bank Mandiri Regional VI/Jawa 1, Nila Mayta Dwi Rihandjani, menjelaskan, pihaknya berkomitmen mendorong pertumbuhan UMKM. Road to Inacraft diselenggarakan untuk mendorong akselerasi pertumbuhan UMKM, salah satunya agar mampu beradaptasi dengan perubahan pola transaksi digital yang terjadi di masyarakat.
"Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi pelaku usaha agar terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jaringan pemasaran. Dengan dukungan teknologi finansial yang andal dan akses pasar yang lebih terbuka, UMKM Indonesia diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional," jelasnya.
Dia berharap UMKM lokal dapat naik kelas melalui digitalisasi transaksi dan perluasan akses pasar. Hal ini selaras dengan misi Bank Mandiri yang menghadirkan layanan transaksi yang mudah, cepat, aman, dan dapat diandalkan.
"Kami siapkan berbagai solusi keuangan terintegrasi seperti Livin’ by Mandiri, Kartu Debit dan Kartu Kredit Mandiri, perangkat EDC, QRIS, hingga fitur Livin’ Merchant untuk mempermudah pelaku usaha menerima pembayaran dari berbagai kanal, sekaligus memperluas jangkauan pasar," tambah Nila.
Sinergi
Dia mengungkapkan kegiatan ini juga menjadi ajang strategis bagi pihaknya untuk memperkuat sinergi dengan komunitas UMKM. Melalui program ini, bank tidak hanya mendukung pemasaran produk, tetapi juga melakukan akuisisi tenant potensial, memperluas basis merchant, dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.
Upaya ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadi mitra finansial utama bagi pelaku usaha di seluruh Indonesia. Bank Mandiri meyakini bahwa dukungan terhadap sektor ekonomi kreatif bukan sekadar program jangka pendek, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang dalam memajukan perekonomian nasional.
"Dengan terus mengintegrasikan teknologi, layanan keuangan, dan pendampingan usaha, pihaknya berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMKM, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang merata," papar Nila.
Road to Inacraft 2025 ini digelar sepanjang Agustus di berbagai kota besar seperti Bandung (14–16 Agustus), Solo (20–22), dan ditutup di Surabaya 29–31). Setiap kota menghadirkan pengalaman berbeda dengan nuansa lokal yang kental.
Di Bandung, pengunjung dapat menemukan berbagai produk kerajinan bergaya etnik hingga modern yang mencerminkan kreativitas khas Jawa Barat.
"Tidak hanya belanja, masyarakat juga bisa mengikuti program transaksi menarik, workshop kearifan lokal, serta sesi pembinaan bisnis dari tim Bank Mandiri yang membahas strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga tips mengembangkan usaha di era digital," tandas Nila.