
Kementerian Luar Negeri telah menetapkan status siaga 1 bagi para WNI yang berada di Iran, pada Kamis (19/6) lalu. Mereka lalu mempersiapkan langkah kontijensi, termasuk skema evakuasi via jalur darat ke negara tetangga Iran.
Pada Jumat (20/6) proses evakuasi sudah berjalan sebagian. TNI juga siap terlibat dalam proses ini.
Berikut rangkuman kumparan soal evakuasi WNI dari Iran.'
TNI Ikut Rencana Evakuasi WNI dari Iran
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah menginstruksikan jajaran untuk berkoordinasi erat dengan kementerian dan lembaga terkait aga proses evakuasi berjalan lancar mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan.
TNI juga menyiagakan unsur-unsur pendukung yang diperlukan sesuai perkembangan situasi dan kebutuhan pemerintah.

"Langkah ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam melaksanakan tugas negara, khususnya di bidang bantuan kemanusiaan dan perlindungan warga negara," kata Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi kepada wartawan, Kamis (19/6).
Saat ini, jajaran TNI berada dalam posisi stand by menunggu arahan dari Kemlu.
"Yang jelas sesuai dengan pernyataan kemenlu bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan lewat darat. Tentang rutenya nanti akan ditentukan oleh Kemenlu sendiri. Kita tunggu saja," tambah dia.
Pesawat Hercules dan Boeing TNI AU Siap Jemput WNI
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan telah menyiagakan pesawat angkut jenis C-130 Hercules dan Boeing untuk menjalankan misi evakuasi.
“Sampai saat ini, TNI AU menyiagakan pesawat C-130 Hercules dan pesawat Boeing untuk melaksanakan evakuasi. Semua pesawat angkut disiagakan jika sewaktu-waktu ada perintah dari pimpinan untuk melaksanakan evakuasi. Kita sudah siap diberangkatkan,” kata Nyoman saat dihubungi, Jumat (20/6).

Nyoman mengatakan, seluruh personel dan kelengkapan evakuasi sudah disiapkan dengan baik. Sehingga bila perintah evakuasi sudah disampaikan, tim bisa langsung menjalankan misi ini.
Berdasarkan informasi dari Kemlu, ada sebanyak 386 WNI di Iran dan 192 di Israel. Untuk tahap pertama akan berlangsung pada 20 Juni 2025, berangkat 4 bus dari Teheran ke Baku, Azerbaijan. Di tahap ini, 115 dari Iran dan 11 dari Israel yang akan berangkat.
Dievakuasi Lewat Jalur Darat, Naik Bus dari Iran menuju Azerbaijan
Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan rencana kontijensi, termasuk evakuasi darat menuju Baku, Azerbaijan.
"Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, tahap pertama akan dimulai pada 20 Juni 2025, dengan 115 WNI diberangkatkan menggunakan empat bus dari Teheran," kata Budi Gunawan dalam siaran pers, Jumat (20/6).

Jarak darat antara Teheran ke Baku diperkirakan sekitar 550 hingga 600 kilometer. Perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 8 hingga 10 jam, tergantung kondisi jalan, lalu lintas, dan waktu tunggu di perbatasan.
4 Bus Sudah Bergerak ke Perbatasan
Sementara itu, Menlu Sugiono memberi update perjalanan WNI ini. Sekitar pukul 01.00 waktu St Petersburg, Rusia, Sugiono mendapat kabar bahwa 4 bus yang membawa WNI ini sudah bergerak menuju perbatasan.
“Tadi pagi saya mendapat laporan bahwa sudah ada empat bus yang bergerak ke arah perbatasan-perbatasan negara tetangga lah, mungkin sekarang sudah sampai,” ujar Sugiono kepada wartawan di St. Petersburg, Rusia pada Jumat (20/6).

Menurut Sugiono, proses evakuasi WNI dari Iran itu masih dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri.
“Sejauh ini (evakuasi) masih dari pihak Kementerian Luar Negeri,” terangnya.
Menlu: 97 WNI Siap Dievakuasi dari Iran
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengungkapkan 97 dari 386 WNI di Iran menyatakan bersedia dan siap dievakuasi keluar dari negara tersebut. Hal itu menyusul eskalasi serangan Israel ke Iran.

“97 (siap dievakuasi),” kata Sugiono kepada wartawan di St Petersburg, Rusia pada Jumat (20/6).
“Kalau seluruh WNI itu 386 kalau yang terdaftar ya,” imbuhnya.
Sementara itu Sugiono menyebut, mereka yang dievakuasi adalah warga yang telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar dan menyatakan siap dan bersedia. Lalu evakuasi akan dilakukan secara bertahap.
"Yang bersedia dievakuasi. Dia kan bertahap," kata Sugiono.