Penelitian Temukan Mikroglia Dorong Pertumbuhan Sel Imun di Otak Janin

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Penelitian Temukan Mikroglia Dorong Pertumbuhan Sel Imun di Otak Janin Ilustrasi(National Ataxia Foundation)

MODEL miniatur otak berhasil mengungkap peran baru mikroglia, jenis sel imun yang ada di otak, yang sebelumnya tidak disadari. Temuan ini dapat membantu memahami bagaimana gangguan seperti autisme bisa muncul.

Sel imun di otak manusia kemungkinan berperan penting dalam mengatur perkembangan otak di dalam rahim, karena mereka memicu peningkatan dramatis pada jenis sel saraf penting. Sel ini dikenal sebagai interneuron inhibitor, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 25% hingga 50% neuron di korteks orang dewasa, yaitu jaringan berlipat yang menutupi permukaan otak. Jumlah interneuron pada korteks manusia bahkan lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada korteks tikus.

Interneuron berfungsi menyalurkan sinyal antar sel otak dan menjaga agar aktivitas tetap seimbang dengan bantuan zat kimia bernama GABA. Sebagai pengirim sinyal “penghambat” utama, GABA menurunkan kemungkinan neuron untuk aktif, sehingga menyeimbangkan sinyal “perangsang” yang meningkatkan aktivitas otak. Gangguan pada interneuron telah dikaitkan dengan berbagai kondisi, termasuk epilepsi, autisme, dan skizofrenia.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti menemukan faktor pendorong perkembangbiakan interneuron di otak manusia yang sedang berkembang. Mekanisme ini kemungkinan menjadi keadaan unik yang hanya dimiliki manusia.

“Itulah alasan kita tidak bisa mengandalkan model hewan tradisional,” ujar Diankun Yu, peneliti pediatri di University of California, San Francisco (UCSF). Untuk menemukan mekanisme ini, tim peneliti mengembangkan organoid, struktur 3D mini yang ditumbuhkan dari sel induk untuk meniru struktur asli tubuh manusia.

Sistem Imun

Sebelumnya, penelitian pada hewan menunjukkan adanya hubungan antara aktivasi sistem imun ibu selama kehamilan dengan berkurangnya jumlah interneuron di korteks keturunannya, jika dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami gangguan imun. Aktivasi ini bisa muncul akibat infeksi virus atau bakteri. Penulis studi sebelumnya meneliti hal ini pada tikus laboratorium dan menemukan mikroglia, sel imun bawaan otak, adalah faktor kunci dalam hubungan tersebut.

Kata Xianhua Piao, dokter-peneliti neonatologi dan neurosains perkembangan di UCSF, dalam lima tahun terakhir, ilmuwan semakin menyadari sistem imun dan sistem saraf berkembang secara paralel. 

“Mikroglia benar-benar berperan penting dalam menyetel dan mengatur perkembangan saraf,” katanya tentang temuan studi baru tersebut. “Ini menambahkan dimensi baru tentang bagaimana mikroglia bekerja," lanjutnya. 

organoid

Tim peneliti mengembangkan organoid yang menyerupai struktur penting pada otak janin, tempat sebagian besar interneuron kortikal berasal. Struktur ini hanya sementara, muncul sekitar minggu ke-8 kehamilan dan menghilang sekitar 8 bulan setelah lahir, jelas Piao. Mereka juga menemukan cara untuk memasukkan mikroglia ke dalam model ini.

Hasilnya, mikroglia pada organoid tersebut menjadi sumber utama mirip insulin-growth (perkembangan insulin) factor 1 (IGF1). Zat yang mendorong peningkatan besar jumlah interneuron pada tahap awal perkembangan otak.

Ketika para peneliti menonaktifkan jalur IGF1 dengan berbagai cara, peningkatan jumlah interneuron pun terhenti. Namun, ketika gen IGF1 dihapus pada mikroglia tikus, tidak ada perubahan yang terlihat, kata Piao. Hal ini menunjukkan bahwa peran IGF1 dari mikroglia mungkin hanya terjadi pada otak manusia.

“Temuan ini menunjukkan adanya adaptasi evolusioner dari fungsi mikroglia untuk mendukung kebutuhan interneuron yang lebih tinggi di korteks manusia,” tulis para peneliti. 

Meski begitu, organoid bukanlah replika sempurna otak manusia, sehingga ada batasan pada apa yang bisa ditunjukkan model 3D ini. “Sejauh ini, model ini cukup baik untuk tahap awal perkembangan, terutama fase proliferasi,” kata Yu. 

Namun, organoid ini masih lemah dan tidak berfungsi dengan baik dalam perkembangan otak selanjutnya, tambahnya. Piao juga menekankan bahwa model ini belum bisa menampilkan aktivitas jaringan otak yang lebih luas, melainkan hanya aktivitas di dalam struktur kecil yang terisolasi.

Penelitian lebih lanjut di masa depan diharapkan bisa memperjelas peran baru sel imun otak ini, ujarnya. (Livescience/Z-2)

Read Entire Article