
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta membuka ruang bagi Perpustakaan Jalanan untuk berkegiatan di taman mana pun. Asalkan harus sesuai dengan aturan dan tidak menempati trotoar.
“Kita mengapresiasi ada komunitas-komunitas yang mau bersumbangsih untuk memberikan pencerahan pada masyarakat tentunya. Dan salah satunya tentu perpustakaan jalanan adalah bagian dari itu,” ujar Chico saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
“Namun harapan kami tentunya pencerahan ini juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang memang seharusnya dan semestinya sesuai dengan aturan,” lanjutnya.

Menurutnya, Pemprov DKI berharap dapat berkolaborasi dengan komunitas literasi, dengan memberikan ruang yang legal dan tertib untuk mereka berkegiatan.
“Nah, artinya kami justru berharap untuk bisa berkolaborasi. Dengan memberikan ruang di mana kami memang punya hak untuk memberikan ruang tersebut. Dan secara regulasi itu diperbolehkan untuk kami memberikan ruang tersebut. Salah satunya taman,” ucapnya.
Ia menyebut, komunitas bisa juga menggunakan seluruh taman-taman lain di Jakarta, selama tetap berada di dalam area taman, bukan di fasilitas umum lain seperti trotoar.
“Bahkan bukan hanya Taman Langsat, kalau teman-teman dari perpustakaan jalanan punya SDM atau juga properti atau buku-buku yang banyak, bisa juga kita arahkan ke mungkin taman-taman yang lain,” ujar Chico.

“Tapi di dalam taman. Tapi tidak berada di trotoar yang tentunya itu juga kita tahu melanggar aturan,” tegasnya.
Chico juga mengajak pihak Perpustakaan Jalanan untuk mendaftarkan komunitasnya ke Dinas Perpustakaan DKI agar kegiatan mereka bisa diarahkan dengan baik.
“Tapi selain itu, harapan kami, perpustakaan teman-teman, perpustakaan jalanan, dan teman-teman lain yang mengelola kegiatan yang sejenis untuk datang ke pihak dinas perpustakaan juga,” ujar Chico.
“Untuk mendaftarkan institusinya atau komunitasnya untuk kemudian bisa kita arahkan untuk bisa turut berkontribusi bersama,” lanjutnya.
Chico berharap kegiatan Perpustakaan Jalanan bisa tetap berjalan dengan tetap mengikuti aturan yang telah dibuat.

“Namun, harapan kami juga supaya tidak menjadikan kota ini tidak tertata dan semrawut. Tentunya kita sama-sama mengikuti aturan-aturan yang dibuat,” tutup Chico.
Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kembali didatangi Satpol PP pada Minggu (20/7) malam. Mereka diminta pindah ke Taman Langsat yang juga masih berada di Kebayoran Baru.
Seorang penggerak Perpustakaan Jalanan, Anam, tengah menyiapkan lapaknya. Namun, belum juga usai disiapkan, Satpol PP yang tengah berjaga di sekitar lokasi datang menghampiri Anam. Mereka meminta Perpustakaan Jalanan untuk memindahkan lapaknya ke Taman Langsat.

Namun, Anam menolak. Mereka tak mau ke Taman Langsat karena di sana penerangannya masih minim.
Sementara itu Pengendali Satpol PP Kebayoran Baru, Rodih Sukari, mengungkapkan tidak melarang Perpustakaan Jalanan menggelar lapaknya di Taman Literasi.
Mereka hanya menyarankan untuk pindah ke taman yang dinilai lebih nyaman untuk aktivitas membaca. Apalagi di Taman Literasi sudah ada perpustakaan.
“Kebetulan di wilayah Kebayoran Baru ada tempat yang menurut saya lebih nyaman. Lebih nyaman di sana, jauh dari kebisingan, suasananya lebih sejuk, banyak pohon juga,” ucap Rodih.