
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah memastikan seluruh korban gempa bumi magnitudo 6.0 yang melanda Kabupaten Poso mendapat perawatan dengan baik.
Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido mengatakan, 13 korban yang mengalami luka telah dirujuk ke rumah sakit Poso. Di sana, meraka menjalani perawatan intensif.
“Kami diperintahkan langsung oleh bapak gubernur untuk merawat semua korban. Alhamdulillah semuanya sudah dalam perawatan intensif di rumah sakit,” terangnya kepada Media Indonesia di Palu, Minggu (17/8).
Menurut Reny, penanganan awal pasca gempa juga sementara berjalan dan dilakukan dengan semaksimal mungkin oleh pelbagai pihak.
“Seluruh instansi terkait juga sudah ke lokasi lakukan bantuan awal, sembari pendataan lebih lanjut. Kita berharap warga yang terdampak bisa tetap tenang dan seraya pemerintah bekerja,” imbuhnya.
Guncangan kuat ini menimbulkan kepanikan warga. Hingga pukul 14.30 Wita, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng mencatat 29 orang mengalami luka-luka di Desa Masani, salah satu wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 13 korban dirujuk ke RSUD Poso, termasuk 3 orang yang menjalani perawatan intensif di ICU.
Sementara enam korban mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo, dan 10 lainnya ditangani langsung di lokasi kejadian.
Selain menimbulkan korban, gempa juga berdampak pada 433 jiwa dari 184 kepala keluarga di Desa Masani. Tercatat ada 31 lansia, 23 balita, dan 5 penyandang disabilitas di desa tersebut. Satu unit gereja juga dilaporkan rusak.
“Pendataan masih berlangsung di beberapa desa lain di Kecamatan Poso Pesisir, seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus kepada Media Indonesia di Palu.
BMKG melaporkan gempa susulan terjadi hingga 15 kali pascaguncangan utama. Kondisi ini membuat warga tetap waspada dan sebagian memilih mengungsi. Namun jumlah pengungsi masih dalam pendataan.
BPBD bersama aparat desa, TNI, Polri, dan relawan saat ini melakukan asesmen di lapangan.
Mereka juga menyalurkan bantuan darurat sambil mendata kebutuhan mendesak warga, seperti tenda, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan.
Situasi di Poso hingga siang ini masih dipenuhi kewaspadaan karena gempa susulan terus terjadi.
“Warga diimbau tetap tenang namun siaga menghadapi kemungkinan gempa lanjutan,” tandas Akris. (TB/E-4)