KETUA Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengatakan partainya tengah menyiapkan figur Sekretaris Jenderal PDIP yang baru. Namun, Puan tak berkenan menyebutkan ihwal siapa figur yang bakal didapuk untuk menduduki jabatan yang sebelumnya ditempati Hasto Kristiyanto itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pasti akan ada kejutan. Jadi, ya tunggu saja kejutannya," kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Adapun DPP PDIP telah mengumumkan struktural kepengurusan partai untuk periode 2025-2030. Dalam struktur tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merangkap jabatan sebagai sekretaris jenderal.
Jabatan Sekretaris Jenderal di PDIP, terakhir kali dijabat oleh Hasto Kristiyanto sejak tahun 2015 hingga dihelatnya Kongres ke-VI PDIP di Badung, Bali, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Hasto merupakan terdakwa kasus suap terhadap Wahyu Setiawan. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis 3,5 tahun penjara pada 25 Juli 2025.
Hakim menyatakan Hasto bersalah karena menyediakan sebagian dana suap untuk Wahyu. Suap itu diberikan agar kader PDIP Harun Masiku menjadi pengganti Nazarudin Kiemas sebagai anggota DPR periode 2019-2024. Nazarudin meninggal sebelum sempat dilantik.
Namun, pada 31 Juli lalu, Presiden Prabowo Subianto memberi amnesti kepada Hasto. Prabowo mengusulkan pemberian amnesti terhadap Hasto dan 1.116 narapidana lainnya ke DPR.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan pemberian amnesti itu usai rapat konsultasi dengan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
"Pemberian persetujuan tentang amnesti terhadap 1.116 orang yang telah terpidana diberikan amnesti, termasuk Hasto Kristiyanto," kata Dasco dalam konferensi pers di kompleks parlemen Senayan, Jakarta.
Ketua DPP PDIP bidang Otonomi Daerah Ganjar Pranowo mengatakan jabatan Sekretarsis Jenderal PDIP yang saat ini dirangkap Megawati tidak bersifat permanen. "Yang jelas, tidak mungkin Ketua Umum merangkap jabatan ini permanen," kata Ganjar.
Kendati begitu, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut juga tak berkenan menyebutkan ihwal siapa kandidat yang akan menduduki jabatan ini. "Ditunggu saja waktunya," ujar dia.