MK: Eks Napi yang Dihukum Kurang dari 5 Tahun Tak Perlu Jeda untuk Maju Pilkada

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi tahanan. Foto: Shutter stock

Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa eks narapidana (napi) dengan hukuman di bawah lima tahun tak perlu menunggu jeda jika ingin berkontestasi di Pilkada.

Hal tersebut disampaikan dalam sidang pengucapan putusan nomor 32/PUU-XXIII/2025, di Ruang Sidang MK, Jakarta, Kamis (28/8).

"Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian," ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan amar putusannya, Kamis (28/8).

Sidang perdana gugatan uji materiil Pasal 21 UU Tipikor yang diajukan eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Mahkamah Konstitusi, Rabu (13/8/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Gugatan tersebut diajukan oleh Petrus Ricolombus Omba selaku eks calon Bupati Boven Digoel yang didiskualifikasi oleh MK pada Pilkada 2024 lalu. Ia didiskualifikasi lantaran tak terbuka mengumumkan statusnya sebagai mantan narapidana.

Adapun Petrus merupakan eks prajurit TNI yang pernah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Militer lantaran melakukan tindak pidana desersi. Ia dijatuhi hukuman dengan pidana pokok 6 bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer.

Ia pun menyinggung perbedaan perlakuan MK terhadap calon Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, yang tidak melakukan pengumuman secara jujur dan terbuka statusnya sebagai mantan narapidana.

Dalam permohonannya, Petrus mengajukan gugatan uji materi Pasal 7 ayat (2) huruf g UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Dalam putusan terhadap gugatan Petrus tersebut, MK pun melakukan sejumlah perubahan agar adanya aturan yang lebih jelas bagi eks narapidana yang hendak maju di Pilkada.

Di antaranya, yakni mantan napi yang dipidana karena melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana penjara kurang dari lima tahun tidak perlu menunggu jeda dan bisa mencalonkan diri setelah hukumannya berakhir.

Kemudian, eks narapidana juga harus jujur dan terbuka mengumumkan terkait latar belakangnya sebagai mantan terpidana kepada masyarakat melalui media massa.

Eks narapidana yang ingin maju sebagai calon kepala daerah tersebut wajib mengulang pengumuman ihwal latar belakangnya sebagai mantan terpidana jika berpindah daerah pemilihan atau mencalonkan ke tingkat lain, misalnya dari bupati/wali kota ke gubernur.

Kemudian, MK juga meminta agar eks narapidana yang ingin berkontestasi di Pilkada wajib melaporkan latar belakang jati dirinya sebagai mantan terpidana kepada KPU atau KIP melalui aplikasi pencalonan.

Dengan demikian, norma Pasal 7 ayat (2) huruf g UU Pilkada tersebut kini berbunyi sebagai berikut:

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

g. bagi mantan terpidana, kecuali terpidana yang melakukan tindak pidana kealpaan dan tindak pidana politik dalam pengertian suatu perbuatan yang dinyatakan sebagai tindak pidana dalam hukum positif hanya karena pelakunya mempunyai pandangan politik yang berbeda dengan rezim yang sedang berkuasa, harus mengikuti ketentuan: