
PENDIRI DRX Group Kash Topan bertemu dengan HRH Prince Jigyel Ugyen Wangchuck, Pangeran Bhutan. Pertemuan yang dibagikan lewat kanal resmi DRX di X (Twitter) pekan ini menyedot perhatian publik, terutama dari pengamat industri hingga komunitas lebih luas.
Pertemuan tertutup diyakini berlangsung dalam rangkaian tur regional Kash Topan. Sejumlah analis membaca ini sebagai sinyal berkembangnya kolaborasi lintas batas antara pasar berkembang dan generasi baru pengusaha.
Bhutan selama ini dikenal dunia karena filosofi Gross National Happiness. Namun belakangan, negara kecil di Himalaya ini juga makin banyak diperbincangkan karena langkah beraninya di dunia blockchain. Selain menjadi salah satu negara yang menambang Bitcoin menggunakan tenaga hidro, laporan terbaru menyebut Bhutan kini termasuk dalam tiga besar negara pemegang Bitcoin terbanyak di dunia.
"Pertemuan ini semakin menegaskan peran DRX Group sebagai penghubung antara inovator bisnis visioner dan tokoh berpengaruh kawasan," kata Kash, dalam keterangannya, Jumat (5/9).
DRX Group selama ini dikenal mengembangkan berbagai inisiatif mulai dari inovasi blockchain, keuangan, kesehatan, hingga ekosistem berbasis komunitas.
Meski agenda resmi tidak dipublikasikan, sejumlah sumber menyebut pembicaraan keduanya menyinggung isu transformasi digital, inklusi keuangan, serta pemanfaatan blockchain yang relevan dengan visi pembangunan jangka panjang Bhutan.
Para pengamat menilai simbolisme dari pertemuan ini sama pentingnya dengan hasil konkret yang mungkin lahir kemudian. Dalam foto resmi yang dirilis, Kash Topan dan HRH Prince Jigyel Ugyen Wangchuck tampak memegang DRX Wear. Gestur sederhana ini memicu spekulasi mulai dari kemungkinan hadirnya DRX Token di Bhutan hingga sinyal ekspansi ekosistem DRX Group lebih luas, mulai dari inisiatif blockchain hingga lini gaya hidup seperti DRX Wear.
Bagi banyak pendukungnya, gambar itu dianggap simbol bagaimana DRX mulai membangun identitas sebagai lebih dari sekadar proyek token, melainkan sebuah brand dan gerakan dengan ambisi regional.
Unggahan singkat DRX di media sosial pun menuai ribuan reaksi dan komentar dari komunitas global. Ini semakin memperkuat posisi Kash Topan sebagai sosok inovator bisnis sekaligus jembatan budaya antara Asia Tenggara dan Asia Selatan. (H-2)