
MENJELANG pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat, komunikasi ditingkatkan. Para diplomat tinggi kedua negara melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon.
Melalui unggahan di Telegram, Selasa (12/8), Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan mitranya dari AS sepakat memastikan perundingan berjalan sukses. Departemen Luar Negeri AS juga menegaskan kedua pihak berkomitmen untuk memastikan acara yang sukses.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengumumkan Trump akan bertolak ke Anchorage Alaska, pada Jumat pagi. "Presiden Trump bertekad untuk mencoba mengakhiri perang ini dan menghentikan pembunuhan," katanya seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (13/8).
Sehari sebelumnya, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan melihat apa yang diajukan Putin terkait peluang kesepakatan damai. Ia bahkan menyebut kemungkinan "pertukaran wilayah".
Pernyataan tersebut langsung berhadapan dengan penolakan tegas dari Kiev. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Putin menginginkan Ukraina menarik diri dari 30% wilayah Donetsk yang masih dikuasai Kiev, sebagai bagian dari gencatan senjata.
"Ukraina tidak akan menarik diri dari wilayahnya. Itu akan melanggar konstitusi dan hanya menjadi batu loncatan bagi invasi berikutnya," sebutnya.
Moskow menegaskan setiap kesepakatan damai harus mencakup pelepasan wilayah yang direbut sejak 2014, penghentian bantuan Barat untuk Ukraina, serta penghentian upaya Kiev bergabung dengan NATO.
Reporter Al Jazeera, Kimberly Halkett, mencatat adanya perubahan nada dari Trump. Awal bulan ini, Trump sempat memberi Putin tenggat hingga 8 Agustus untuk menghentikan serangan atau menghadapi sanksi dan tarif baru.
"Tujuan pertemuan ini pada dasarnya adalah untuk mendengarkan Putin, dan itu sangat berbeda dari ultimatum awal," lapor Halkett.
Trump dijadwalkan melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin Eropa pada Rabu sebagai persiapan. Pertemuan di Anchorage akan menjadi kunjungan pertama Putin ke AS sejak 2015, ketika ia menghadiri Sidang Umum PBB.
Kedua pemimpin telah bertemu enam kali pada masa jabatan pertama Trump, termasuk pada KTT 2018 di Helsinki, di mana Trump menuai kritik karena membela Putin terkait isu campur tangan Rusia dalam Pemilu AS 2016. (Z-2)