Liputan6.com, Jakarta - Roblox didirikan pada tahun 2004 oleh David Baszucki dan Erik Cassel, dua insinyur perangkat lunak yang sebelumnya mengembangkan simulasi edukatif bernama Interactive Physics.
Perjalanan konsep Roblox sendiri sebenarnya sudah berjalan sejak 2003, yang awalnya bernama DynaBlocks, sebelum berganti nama menjadi Roblox pada Januari 2004.
Platform ini resmi dirilis ke publik pada 1 September 2006, di mana pengguna mulai membangun hingga memainkan game kreasi komunitas secara langsung.
David Baszucki, lahir 20 Januari 1963 di Winnipeg, Kanada, belajar teknik elektro dan komputer di Stanford University sebelum mengawali kariernya sebagai entrepreneur teknologi.
"Dengan Roblox, kami ingin memberi alat agar anak-anak bisa belajar sambil mencipta di dunia digital," ujar Baszucki dalam beberapa kesempatan, menunjukkan filosofi utama di balik platform ini.
Visi tersebut tercapai: game Roblox kini menjadi ruang kreativitas massal dan komunitas global yang terus berkembang.
Cara Roblox Bekerja dan Model Bisnisnya
Roblox bukan sekadar permainan biasa, melainkan sebuah platform yang memungkinkan siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa untuk menjadi pencipta dunia virtual mereka sendiri.
Melalui Roblox Studio, pengguna dapat merancang game menggunakan bahasa pemrograman Lua, yang dikenal ramah pemula dan fleksibel.
Dengan alat ini, mereka bisa membangun lingkungan 3D, karakter interaktif, hingga skenario permainan kompleks yang dapat dimainkan jutaan pengguna lain secara online.
Salah satu aspek unik Roblox adalah sistem mata uang digitalnya yang disebut Robux. Pengguna dapat membeli Robux untuk mengakses item eksklusif, fitur premium, atau kosmetik dalam game.
Namun tak hanya itu, kreator juga bisa menukarkan Robux ke mata uang nyata melalui program Developer Exchange (DevEx), menjadikan Roblox sebagai sumber penghasilan.
Model bisnis Roblox Corporation sangat mengandalkan penjualan Robux, langganan Roblox Premium, serta kemitraan komersial dengan merek global.
Dengan sistem ini, platform tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh pesat. Pada tahun 2021, valuasi perusahaan bahkan melonjak hingga lebih dari USD 40 miliar, membuktikan potensi ekonomi kreator digital di era metaverse.
Komunitas Kreator dan Pengawasan Orang Tua
Salah satu kekuatan terbesar dari Roblox terletak pada komunitas kreatornya yang sangat aktif dan beragam.
Hingga kini, lebih dari 15 juta game telah diciptakan oleh pengguna, mencakup berbagai genre seperti simulasi kehidupan, petualangan, role-playing, hingga balapan.
Banyak dari game-game ini dirancang oleh remaja bahkan anak-anak, yang mengasah keterampilan coding mereka melalui pengalaman langsung menciptakan konten interaktif.
Menariknya, tidak sedikit dari para kreator muda ini berhasil meraih pendapatan yang signifikan dari game buatan mereka. Roblox menjadi pintu masuk ke dunia teknologi dan kewirausahaan digital sejak usia dini.
Meski begitu, dengan mayoritas basis pengguna berasal dari kalangan anak-anak, pengawasan orang tua menjadi faktor penting yang tidak bisa diabaikan.
Roblox telah membekali platform-nya dengan berbagai fitur pengawasan seperti kontrol orang tua, sistem moderasi otomatis dan manual, serta laporan pengguna.
CEO Roblox, David Baszucki, menegaskan komitmennya untuk menciptakan “lingkungan bermain yang aman dan positif,” seperti dikutip dari wawancara dengan The Guardian.
Selain itu, Roblox juga bekerja sama dengan berbagai organisasi keamanan digital guna meminimalkan risiko paparan konten berbahaya atau interaksi negatif.
Dampak Global Roblox dan Masa Depannya
Hingga tahun 2025, Roblox telah tumbuh menjadi salah satu platform game terbesar di dunia, dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan tersebar di berbagai negara.
Lonjakan pertumbuhan ini sebagian besar terdorong oleh pandemi COVID-19, di mana anak-anak dan remaja menggunakan Roblox sebagai tempat berkumpul dan bermain secara virtual saat kegiatan sosial di dunia nyata dibatasi.
Dalam situasi itu, Roblox bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga ruang sosial alternatif.
Tak hanya hadir dalam versi bahasa Inggris, Roblox kini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa lokal, memungkinkan penetrasi lebih luas di pasar global.
Perusahaan juga menjalin kemitraan strategis dengan sekolah dan institusi edukasi untuk mengenalkan coding dan kreativitas digital melalui game.
Lebih dari sekadar platform bermain, Roblox terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi seperti virtual reality (VR) dan kecerdasan buatan (AI) guna menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan personal bagi penggunanya.
Dengan komunitas kreator yang terus bertumbuh dan ekosistem terbuka yang mendukung inovasi, Roblox diperkirakan akan berkembang tidak hanya sebagai platform game, tetapi juga sebagai media sosial, sarana belajar, dan bahkan wadah ekonomi digital di masa depan.