REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) terus berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, melalui program Hibah BIMA 2025, para dosen UBSI mendorong digitalisasi pengelolaan sampah melalui kegiatan Pelatihan Bank Sampah Digital yang digelar di Bank Sampah Tunas Mulia Ciherang, Tasikmalaya, Kamis (31/7/2025) silam.
Program ini merupakan bagian dari pendanaan Bantuan Inovasi dan Mutu Akademik (BIMA) Tahun 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Pelatihan ini mengangkat dua topik utama, yaitu Digital Marketing dan pemanfaatan Aplikasi Bank Sampah. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas anggota dalam memasarkan produk hasil daur ulang secara lebih luas dan efektif.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Bambang Kelana Simpony selaku dosen UBSI kampus Tasikmalaya untuk memberikan materi tentang strategi pemasaran digital berbasis media sosial serta penggunaan platform online dalam pengelolaan bank sampah.
Ketua pelaksana kegiatan, Dini Silvi Purnia, yang juga dosen UBSI, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal menuju transformasi digital bank sampah di wilayah Ciherang.
"Kami ingin para anggota tidak hanya mampu mengolah sampah menjadi produk bernilai, tapi juga bisa memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Selasa (5/8/2025).
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Tunas Mulia Ciherang, Moch. Haerul Ihsan menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pelatihan ini menambah wawasan baru bagi anggota dalam menjangkau pasar digital.
"Kami merasa sangat terbantu. Pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi anggota kami tentang bagaimana menjangkau pasar digital dan pentingnya mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Pelatihan ini juga mendapat respon positif dari para peserta. Desi, salah satu anggota, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan.
“Saya jadi tahu bagaimana cara mempromosikan produk saya lewat Instagram dan WhatsApp. Dulu bingung mulai dari mana, sekarang lebih percaya diri,” ungkapnya.
Program ini juga menjadi bukti nyata kontribusi UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif dalam mendampingi masyarakat menuju era digital yang lebih inklusif dan produktif.