LaNyalla: Amuk Rakyat Jadi Momentum Presiden Prabowo Dengarkan Suara Asli Rakyat

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Anggota DPD, LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Dok. Pribadi

Anggota DPD RI dan Ketua DPD RI ke-5, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai amuk rakyat yang terjadi kemarin harus dilihat sebagai momentum penting bagi Presiden Prabowo Subianto untuk mendengarkan suara asli rakyat. Menurutnya, suara rakyat tersebut merupakan ungkapan kejengkelan atas pernyataan, kebijakan, dan tingkah laku penyelenggara negara yang dianggap menyakiti hati masyarakat.

“Saya berulang kali menyampaikan, bangsa ini adalah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur. Sehingga moral dan etika menjadi filter utama. Karena sesuatu yang tidak dilarang bukan berarti boleh. Karena bisa jadi hal itu menyakiti hati rakyat kebanyakan yang semakin miskin,” kata LaNyalla dalam keterangannya, Senin (1/9).

LaNyalla menilai, nilai-nilai luhur bangsa mulai terkikis sejak Pancasila tidak lagi nyambung secara utuh dengan pasal-pasal hasil Amandemen Konstitusi 1999–2002. Ia menyebut, amandemen tersebut mengubah sistem bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa.

“Karena kedaulatan rakyat tidak lagi di tangan MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat, yang lengkap diisi oleh Utusan Golongan dan Utusan Daerah. Tapi kedaulatan rakyat sejak Amandemen telah diserahkan kepada partai politik dan Presiden terpilih,” tegasnya.

Menurutnya, semangat kolektivisme yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia telah hancur digerus oleh individualisme. Gaya hidup santun pun digantikan oleh gaya hidup hedonis, sementara kecintaan kepada negeri dan rakyat bergeser menjadi pemujaan terhadap komoditas dan kelompok.

Ia menekankan bahwa muak rakyat yang kemudian berujung pada amuk rakyat harus segera direspons dengan tepat. Menurutnya, menertibkan aksi anarkis memang perlu dilakukan, namun lebih penting lagi adalah menertibkan penyelenggara negara yang melukai hati rakyat.

“Karena bila pernyataan, kebijakan, tingkah pola penyelenggara negara yang ‘terekam jejak digitalnya’ pernah melukai rakyat tidak ditertibkan dan ditindak, maka upaya keras Presiden untuk memutar kemudi kapal besar Indonesia menuju kedaulatan dan kebangkitan Indonesia akan menjadi paradoks. Karena injustice hanya menghasilkan civil unrest,” ujarnya.

LaNyalla mengajak Presiden Prabowo untuk membuka ruang dialog yang lebih luas dengan masyarakat. Ia mendorong agar presiden mengundang kelompok masyarakat dengan akal sehat, kejujuran, dan nurani, serta para ketua umum partai politik di Senayan.

“Ayo Pak Presiden. Dengar suara asli rakyat. Umumkan sesuatu yang melegakan hati rakyat. Sampaikan niat baik Anda untuk memutar kemudi kapal besar Indonesia ini ke jalan yang benar. Tunjukkan navigasinya. Dan tunjukkan hambatan apa saja yang akan Anda singkirkan,” ucapnya.

Ia mengaku percaya dengan niat baik Presiden Prabowo, merujuk pada buku Paradoks Indonesia yang ditulis Prabowo. Menurutnya, keinginan untuk menerapkan Pasal 33 UUD 1945 dalam semangat patriotisme harus didukung dengan sistem bernegara yang mengembalikan kedaulatan rakyat.

“Kita harus kembali ke Pancasila. Kita harus koreksi sistem bernegara liberal yang tidak cocok untuk negara kepulauan ini. Ini momentum,” tegasnya.

Sebagai penutup, LaNyalla mengutip penggalan bait lagu Iwan Fals berjudul Negeriku sebagai inspirasi untuk membersihkan negeri dari korupsi dan ketidakadilan.

“Bersih, bersih, bersih, bersihlah negeriku / Malu, malu, malu, malulah hati / Kotornya teramat gawat, ya kotornya sangat / Inilah amanat yang menjadi keramat //

Bersih, bersih, bersih, bersihlah diri / Sebelum menyapu sampah dan debu-debu / Nyanyian berkarat sampai ke liang lahat / Atas nama rakyat yang berwajah pucat //”

Read Entire Article