Home > Pertahanan Sunday, 07 Sep 2025, 13:22 WIB
Prajurit TNI AL mengikuti tradisi Mandi Katulistiwa di geladak helikopter KRI Brawijaya-320 saat tengah dalam pelayaran di Samudra Hindia.

JAKARTA -- Suasana khidmat mewarnai pelayaran di Samudra Hindia pada Rabu (3/9/2025) malam waktu setempat, saat para prajurit tangguh KRI Brawijaya-320 melaksanakan tradisi Mandi Katulistiwa di geladak helikopter KRI Brawijaya-320. Prosesi tersebut dipimpin langsung oleh Komandan KRI Brawijaya-320, Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
Pada etape 6 Operasi Penyeberangan Sasvata Jaladhipa-25, sebanyak 165 prajurit beserta tenaga asing (TA) turut menjalani prosesi tersebut. Mereka secara simbolis diterima sebagai pelaut sejati. Mandi Katulistiwa bukanlah sekadar tradisi biasa, melainkan prosesi turun-temurun di TNI AL yang sarat makna.
Mandi Katulistiwa menjadi simbol kehormatan sekaligus kebanggaan bagi prajurit Jalasena. Ritual maritim yang diwariskan sejak lama itu menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga nilai-nilai kebaharian yang kuat, agar terus dikenang dan dilestarikan oleh generasi pelaut di seluruh dunia.
Rencananya, KRI Brawijaya-320 akan tiba di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (8/9/2025), setelah menempuh perjalanan dari Italia. Kemudian, kapal perang terbesar TNI AL tersebut akan melaksanakan pelayaran menuju Koarmada II Surabaya.
Kehadiran KRI Brawijaya-320 membuktikan implementasi nyata program Astacita Presiden RI Prabowo Subianto dalam memantapkan sistem pertahanan negara. Sekaligus menjadi salah satu program prioritas KSAL Laksamana Muhammad Ali dalam pembangunan postur pertahanan TNI AL.
Eagle flies alone...