Koperasi Merah Putih Menunggu Kepastian Pembiayaan dari Himbara, Pengurus: Kami Tidak Bisa Bergerak

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Lempake di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menanti kepastian skema pembiayaan dari bank Himbara dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) guna mendukung operasional koperasi agar lebih maksimal. Ketua KKMP Lempake, Adung KS Utomo, mengatakan koperasi yang telah beroperasi sejak 21 Juli 2025 itu menghadapi kendala permodalan.

“Hingga kini belum ada petunjuk teknis dari Himbara dan LPDB terkait pembiayaan. Akhirnya kami tidak bisa bergerak sama sekali,” kata Adung saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Ia menjelaskan, pada awal peluncuran koperasi mendapatkan dukungan pasokan barang dari sejumlah BUMN seperti Bulog, ID Food, Pertamina, dan Pupuk Indonesia melalui skema konsinyasi, yakni barang disiapkan langsung oleh BUMN dan dibayar setelah laku terjual.

Namun, skema tersebut sudah tidak berlaku sehingga koperasi harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang dalam jumlah besar.

“Dulu kami diberi konsinyasi. Sekarang tidak bisa, harus beli putus. Ini menjadi masalah besar karena kami belum punya modal,” ujarnya.

Kondisi itu membuat KKMP Lempake, yang menjadi koperasi percontohan di Kalimantan Timur, tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar secara optimal, padahal permintaan masyarakat cukup tinggi.

Adung mengusulkan agar pembiayaan diberikan melalui pinjaman plafon yang fleksibel. Skema ini dinilai lebih sesuai dengan kebutuhan koperasi.

“Saya lebih memilih dikasih pinjaman plafon, anggaplah Rp500 juta, tapi yang kami bayar hanya yang kami gunakan,” ucapnya.

Menurut Adung, pinjaman besar justru bisa menjadi beban jika dana tidak produktif, sementara kewajiban angsuran tetap berjalan.

“Ketika kami hanya memakai Rp100 juta, ya Rp100 juta ini yang kami bayar. Tapi yang Rp400 juta itu standby, tidak menjadi beban,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 63 Tahun 2025 yang menetapkan penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) APBN 2025 untuk disalurkan ke perbankan guna mendukung pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Empat bank yang ditunjuk sebagai penyalur pinjaman yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BSI.

sumber : Antara

Read Entire Article