Jakarta (ANTARA) - Empat konfederasi serikat pekerja di Indonesia sepakat tidak menggelar unjuk rasa terlebih dulu dalam waktu dekat sampai situasi kembali kondusif mengingat aksi massa pada minggu lalu berujung ricuh hingga diwarnai aksi pembakaran dan penjarahan.
Empat konfederasi serikat buruh itu, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Pembaruan, dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin, menyebut dia telah memerintahkan anggotanya untuk menahan diri karena jumlah massa mereka yang cukup besar hingga puluhan ribu orang.
"Empat konfederasi buruh sepakat untuk tidak menurunkan massa dalam waktu dekat karena kami ingin menjaga kondusivitas, damai," kata Andi Gani menjawab pertanyaan wartawan.
Baca juga: Dewan Buruh dan Satgas PHK dibentuk guna jaga keberlanjutan ekonomi
Andi Gani menyebut dirinya telah mengeluarkan instruksi tiga hari lalu bersama tiga pimpinan konfederasi serikat pekerja lainnya, yaitu Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Ketua Umum KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat, dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban, yang meminta buruh bersiaga, tetapi tidak ikut dalam unjuk rasa. Arahan itu juga meminta buruh untuk tidak terprovokasi dengan hasutan para perusuh.
"Kami sudah mengeluarkan instruksi tiga hari lalu, saya bersama tiga presiden buruh lainnya untuk seluruh buruh bersiaga di tempat masing-masing, dan kami tidak akan tinggal diam apabila wilayah industri, di mana buruh bekerja diganggu. Itu saya tegaskan kepada perusuh yang akan ganggu, tetapi demonstrasi yang damai adalah ruang demokrasi yang tetap harus dijaga," kata Andi Gani Nena Wea.
Sementara itu, khusus untuk anggota KSPSI, Andi Gani meminta mereka untuk menahan diri dan menunggu instruksi dari pimpinan.
"Semua buruh, saya imbau dari KSPSI, sebagai konfederasi buruh terbesar, tunggu instruksi Presiden KSPSI, hindari wilayah yang sangat berbahaya dan tetap taat pada komando," sambung dia.
Di lokasi yang dalam kesempatan terpisah, Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal menyebut konfederasi serikatnya juga belum berencana turun aksi dalam waktu dekat setelah sempat ikut berunjuk rasa pada Kamis (28/8) lalu.
"Kita, melalui kawan-kawan media, bila akan melakukan aksi, (kita) ikuti prosedur, undang-undang, dan hindari anarkis, dan hindari kekerasan. Kita semua yang rugi," kata Said Iqbal.
Baca juga: Presiden Buruh serukan penyelesaian damai tragedi ojol Affan
Baca juga: Said Iqbal: Partai Buruh, KSPI laporkan anggota DPR arogan ke MKD Rabu
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.