Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi terhadap kasus keluhan kesehatan yang dialami 467 penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lebong Sakti Lemeu Pit, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Kepala Regional SPPG Provinsi Bengkulu Gloria menyampaikan permohonan maaf atas Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi pada Rabu (27/8) tersebut, sambil menunggu proses investigasi tuntas dan penyebab insiden tersebut dapat dipastikan.
“Atas nama BGN kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya Kejadian Luar Biasa dalam pelaksanaan Program MBG di wilayah Kabupaten Lebong. Kami sangat memahami dan merasakan keresahan yang dialami oleh para penerima manfaat, khususnya anak-anak, orang tua, serta masyarakat yang terdampak akibat insiden ini," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Gloria menjelaskan, BGN melalui Kepala Regional Provinsi Bengkulu bersama SPPG setempat juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kepolisian, dinas kesehatan, serta pemerintah daerah untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Hasil investigasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan yang tegas agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Baca juga: Polda Bengkulu tangani kasus dugaan keracunan MBG di Lebong
Baca juga: Gubernur Bengkulu: 240 siswa keracunan diperbolehkan pulang dari RS
"Kami menyadari bahwa insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kerugian bagi masyarakat. Untuk itu, sekali lagi kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya dan berkomitmen penuh untuk meningkatkan pengawasan, kualitas, dan keamanan pangan dalam program ini," ujar dia.
BGN telah berkoordinasi dengan pemerintah dan dinas setempat dalam pengujian sampel MBG di laboratorium pada hari tersebut. Selain itu, SPPG Provinsi Bengkulu juga telah menyusun laporan khusus, investigasi mendalam, dan mengevaluasi operasional SPPG.
“Penerima manfaat terdampak yang tadinya dirawat di rumah sakit, kondisinya sudah membaik dan telah seluruhnya dipulangkan ke rumah pada hari Minggu (31/8) kemarin. Selanjutnya, kita sedang bersama-sama menunggu hasil pengujian sampel MBG dari BPOM,” ucap Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati saat dikonfirmasi pada Senin.
Catatan perbaikan konkret yang perlu dilakukan oleh SPPG Lebong Sakti Lemeu Pit dari hasil investigasi sementara, di antaranya meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta meningkatkan kerja sama yang baik antara SPPG dan yayasan dalam operasional MBG, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi MBG.
Melalui beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi, BGN bertindak tegas dalam melakukan perbaikan dan evaluasi MBG di seluruh lokasi, penegakan pedoman pelaksanaan MBG serta pengawasan ketat operasional MBG di seluruh Indonesia untuk memastikan keamanan pangan MBG.
Baca juga: Wagub Bengkulu minta masyarakat terus dukung program MBG
Baca juga: Pemprov Bengkulu: BPOM periksa sampel hidangan MBG penyebab keracunan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.