Komisi III: RUU KUHAP Sekarang Lebih Humanis, Beda Jauh dengan UU Tahun 1981

3 weeks ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Komisi III DPR RI RDPU terkait RUU KUHAP bersama 11 persatuan advokat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (21/7). Foto: Abid Raihan/kumparanKomisi III DPR RI RDPU terkait RUU KUHAP bersama 11 persatuan advokat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (21/7). Foto: Abid Raihan/kumparan

Komisi III DPR masih terus membahas Revisi Undang-undang KUHAP. Kali ini, mereka meminta masukan dari MAHUPIKI, IPPAT Notaris, BEM FH Universitas Semarang dan PPKHI.

Anggota Komisi III Soedeson Tandra menegaskan, urgensi dari RUU KUHAP karena terdapat perbedaan yang signifikan dari UU KUHAP yang disahkan pada tahun 1981.

“Kalau kita bicara mengenai draft KUHAP, RUU KUHAP sekarang dengan KUHAP 1981 yang lalu jauh sudah beda,” kata Soedeson Tandra dalam rapat di Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (22/7).

Politikus Golkar ini menjelaskan, RUU KUHAP disusun dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai lapisan masyarakat agar tidak merugikan berbagai pihak.

“Kami di Komisi III ini sungguh sungguh dengan sangat sungguh-sungguh memikirkan hal ini berdiskusi kadang-kadang ribut kadang-kadang tidak saling terima tetapi ujungnya kami ingin agar kami bisa menghasilkan RUU KUHAP ini menjadi satu undang-undang sehingga berlaku,” kata Tandra.

“Kalau kita melihat kewenangan kewenangan yang diberikan kepada advokat itu sudah sangat maju, satu dengan tegas mengatakan advokat adalah penegak hukum secara logis maka kepada advokat itu diberikan kewenangan nggak kaya dulu,” katanya.

Komisi III DPR RI menggelar RDPU terkait RUU KUHAP bersama YLBHI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (21/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanKomisi III DPR RI menggelar RDPU terkait RUU KUHAP bersama YLBHI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (21/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

KUHAP 1981 Masih Banyak Kekurangan

Senada dengan Tandra, Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Safarudin menjelaskan dari sisi pengalamannya sebagai purnawirawan Polri yang pernah merasakan KUHAP 1981 dan menyusun RUU KUHAP saat ini.

Ia menjelaskan, pada awalnya KUHAP 1981 dinilai sebagai karya agung menggantikan hukum Belanda atau HIR (Herziene Indonesisch Reglemen).

“Saya kira memang itu karya Agung pada waktu itu dibanding dengan KUHAP yang lama HIR itu itu boleh namanya keterangan tersangka kan menjadi prioritas, artinya main pukul aja yang penting pengakuan,” kata Safarudin.

Hanya saja seiring berjalannya waktu ,KUHAP tahun 1981 ternyata memiliki kekurangan. Ia melihat peluang terjadinya kekerasan.

“Setelah ada Undang-undang yang baru ini kan sudah lebih humanis gitu ya Pak nah setelah kita praktikkan masih banyak sekali kelemahan kelemahan kekerasan masih tetap terjadi,” katanya.

“Adalah wewenang untuk membela tersangka di situ kan advokat diberi wewenang yang luar biasa di KUHAP yang baru ini pak nah mungkin saya sering pak kita masalah penyelidikan ini pak,” tuturnya.

Read Entire Article