Nominal kecil tersebut dipastikan bukan distribusi utama, melainkan distribusi susulan atau disebut adjustment.
“Nanti dalam pendistribusian itu, ternyata ada yang lewat nih. Makanya ada yang ditransfer hanya ratusan ribu. Itu namanya distribusi susulan. Adjustment,” kata President Director WAMI, Adi Adrian, dalam konferensi pers di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/8).
WAMI Tidak Menahan Uang Milik Pencipta Lagu dan Musisi
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk komitmen WAMI tidak menahan uang milik para pencipta lagu dan musisi, sekecil apa pun nominalnya. Daripada menunda ke periode berikutnya, WAMI memilih segera mengirim hak para musisi tersebut.
"Kami juga enggak mau menahan-nahan uang. Kalau mau cantik aja, udah deh, nanti aja, makin dilihat angkanya kecil, oh itu enggak mau kita," tutur Adi.
Adi menyayangkan tindakan Ari Lasso yang mengunggah distribusi susulan ini ke ruang publik.
“Ternyata yang di-share itu yang distribusi susulan yang enggak ada seberapa, dari distribusi total 7 bulan,” ucap Adi.
Adi menyebut bahwa distribusi utama yang diterima musisi, seperti Ari Lasso, mencapai angka puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Itu sangat disayangkan sekali. Padahal distribusi utamanya puluhan juta, ratusan juta,” jelas Adi.
Pendistribusian royalti yang diunggah Ari di media sosial memunculkan banyak spekulasi miring mengenai kinerja WAMI. Adi Adrian sangat menyayangkan hal ini.
"Seakan-akan kerja keras tim lisensi, tim distribusi, seakan-akan cuma ratusan ribu (yang diterima). Nah, narasi ini sering kita dengar, seakan-akan WAMI itu enggak bisa kerja. Saya enggak paham kenapa ada narasi seperti itu,” ucap Adi.
Adi juga membeberkan bahwa besaran royalti yang diterima Ari dalam kurun waktu tujuh bulan, yakni Januari hingga Juli 2025, mencapai puluhan juta rupiah.
“Kami harus klarifikasi, kasih tahu ke masyarakat, jauh dari angka itu. Berpuluh-puluh...