Kisah Buruh Tambang dan Komika Ikut Kelas Menulis Novel di Jogja

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Iroy Mahyuni, salah satu dari 15 peserta terpilih Kelas Menulis Novel oleh Penerbit Narasi. Foto: Nuha / Pandangan Jogja

Sebanyak 15 peserta terpilih dari 100 pendaftar mengikuti rangkaian Kelas Menulis Novel yang diadakan Penerbit Narasi bekerja sama dengan komunitas literasi Warung Sastra. Selama empat sesi pada 15–16 Agustus dan 22–23 Agustus 2025 di Toko Buku Warung Sastra, Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, mereka belajar cara menulis novel dari novelis Mahfud Ikhwan.

Mereka berasal dari latar belakang daerah dan profesi yang berbeda. Masing-masing datang dengan usaha, harapan, dan pengalaman yang mendorong mereka untuk menulis novel.

Iroy: Buruh Tambang yang Ingin Belajar Menulis

Iroy Mahyuni datang ke kelas menulis novel dengan latar belakang yang tidak biasa. Perempuan muda asal Riau ini pernah bekerja sebagai buruh di kontraktor pertambangan batubara. Dunia itu ia sebut sangat maskulin dan sarat diskriminasi.

“Bekerja sebagai perempuan di dunia yang sangat maskulin itu kan berat gitu ya. Penuh diskriminasi dan pastinya tidak gampang untuk melalui hal itu,” kata Iroy kepada Pandangan Jogja, Jumat (22/8).

Pengalamannya di tambang membuatnya merasa perlu bersuara melalui tulisan. Ia menulis tentang buruh dan perempuan, sesuatu yang jarang disuarakan dari sudut pandang pelaku langsung.

“Kenapa akhirnya aku menulis, menulis tentang buruh, tentang perempuan? Karena ya, aku merasa ya, buruh harus menyuarakan itu (kehidupannya). Agar tulisan itu menumbuh dan punya emosi. Karena itu adalah suara perlawanan dari pengalaman,” tuturnya.

Suasana Kelas Menulis Penerbit Narasi. Foto: Nuha / Pandangan Jogja

Selama ini, Iroy menulis secara otodidak. Oleh sebab itu, kelas ini menjadi kesempatan baginya untuk belajar menulis secara lebih sistematis.

“Aku juga punya keinginan untuk menjadi menghasilkan tulisan yang baik gitu. [...] Bagiku, terus belajar itu penting, apalagi untuk aku memutuskan menulis itu bukan karena aku punya background sebagai sebagai penulis, tapi karena memang aku melihat menulis itu sebagai alat-alat perjuangan, alat perlawanan,” kata Iroy.

Ia pun mengapresiasi kesempatan bertemu mentor. “Aku sangat mengapresiasi kayak (Penerbit) Narasi dan mentor kita, Pak Mahfud, yang juga mendorong kita untuk menghasilkan tulisan gitu setelah mengikuti kelas ini,” ujarnya.

Akhyar: Komika yang Mencari Medium Baru

Muhammad Akhyar Purlista, salah satu peserta penerima beasiswa menulis Penerbit Narasi. Foto: Nuha / Pandangan Jogja

Cerita lain datang dari Muhammad Akhyar Purlista, mahasiswa Teknik Geodesi UGM yang tergabung dalam Komunitas Standupindo Jogja. Jika selama ini terbiasa menulis materi komedi, Akhyar yang aktif menjadi komika yang sejak tahun 2020 ini merasakan sebuah keresahan yang tidak bisa disampaikan di panggung stand-up comedy.

“Salah satu kenapa aku menulis cerita ini karena aku tahu ada hal yang pengen kuceritakan, ada cerita yang pengen kuceritakan, tapi sepertinya tidak cocok di media stand-up comedy,” kata Akhyar, Jumat (22/8).

Bagi Akhyar, Kelas Menulis Novel menjadi cara untuk belajar menulis secara lebih terarah. Setelah mengikuti tiga sesi pertemuan, ia merasa tertantang.

“Kelas ini membuat saya berkontemplasi lagi. Kayaknya tulisan saya jelek deh. [...] Orang makin berilmu kan makin merasa bodoh, jadi kayak, oh saya tahu kalau standarnya itu memang harus ada. Kita nggak bisa sembarangan menulis karena ada ada ilmunya, ada standarnya sendiri,” ujarnya.