REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, tindakan kekerasan dan brutalitas Israel terhadap warga Gaza yang masih tersisa terus dilakukan.
Israel sudah menutup mata, telinga, hati dan akal serta terus menghancurkan Gaza, melakukan genosida antara lain dengan melaparkan warga Gaza sebagai cara membunuh mereka.
Sudarnoto mengatakan, korban fisik yang terluka dan tentu yang meninggal semakin meningkat di Gaza, Palestina. Di samping itu politik blokade selama ini juga telah semakin menyengsarakan warga Gaza. "Sementara itu penanganan dan pelayanan terhadap mereka yang terluka parah sangat terbatas," kata Sudarnoto kepada Republika, Jumat (8/8)
Ia menambahkan, okupansi rumah sakit (RS) sudah sangat darurat di luar rasio. Ini semua karena penghancuran secara masif termasuk terhadap infrastruktur di Gaza termasuk RS.
MUI menegaskan, karena itu memang diperlukan langkah atau aksi darurat untuk misi menangani malapetaka kemanusiaan di Gaza. Misi darurat ini antara lain menolong dan menyelamatkan warga Gaza yang benar-benar mendesak membutuhkan penangan medis di luar Gaza.
"Hemat saya, misi ini bersesuaian dengan prinsip-prinsip membela kedaulatan dan hak hidup setiap orang sekaligus menjadi cara atau langkah melaksanakan ajaran agama khususnya Islam," jelas dia.