
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Eddy Hartono menjelaskan, pihaknya berbagi peran dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam upaya pencegahan terorisme.
Koordinasi tersebut dilakukan sejak tahap awal, sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
“BNPT itu secara umum lebih kepada pencegahan,” kata Eddy Hartono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7).
Pernyataan itu menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN, Edison Sitorus. Ia mempertanyakan bentuk kerja sama antara BNPT, BIN, Kepolisian, dan TNI dalam mencegah aksi terorisme sejak dini.
“Bagaimana sinergitas antara kerja sama badan terorisme dengan Badan Intelijen Negara? Seperti apa sih kerjanya, tektokannya, seperti apa. Sehingga informasi terorisme itu diendus dulu sama BNPT sehingga tidak terjadi,” tanya Edison.
Ia menambahkan, “Pencegahan itu lebih utama daripada sudah meledak beritanya sana sini. Karena ini masalah terorisme ini, investor bisa menghilang, bisa menjauh para investor," kata dia.

Eddy menjelaskan, BNPT telah menjalin koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) sejak tahap penyelidikan hingga purna-judikasi. Salah satunya melalui struktur yang ada di bawah Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan.
“Karena di tempat kami, sekarang masih nomenklatur lama, Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan. Di situ kami mempunyai Satgas. Satgas Intelijen yang tugasnya memonitor jaringan terorisme dan juga outputnya nanti itu produknya laporan intelijen,” jelas Eddy.
Ia menyebut laporan intelijen dapat digunakan sebagai dasar penangkapan, selain dua alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 184 KUHAP.
“Untuk saat ini pengalaman kami, karena kami juga pernah jadi penyidik antiteror, itu kami sering menggunakan laporan intelijen,” katanya.
Lebih lanjut, Eddy mengungkap, BNPT juga membentuk Satuan Tugas Kontra Radikalisasi yang melibatkan BIN.
“Di tempat kami, kami membuat Satgas Kontra Radikalisasi, itu kami melibatkan dengan BIN juga,” ucapnya.