Kejaksaan Selidiki Dugaan PNBP Fiktif di Pelabuhan Tanjung Uban

4 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kejaksaan Selidiki Dugaan PNBP Fiktif di Pelabuhan Tanjung Uban Petugas melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti dari sebuah kendaraan dalam rangka proses penyelidikan.(MI/Hendri Kremer)

Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan melakukan penggeledahan di Kantor Syahbandar, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tanjung Uban, Bintan Utara, pada Rabu (6/8). Penggeledahan ini dilakukan terkait penyelidikan dugaan korupsi dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan pelabuhan tersebut.

Kepala Kejaksaan Negeri Bintan, Rusmin, mengatakan bahwa penggeledahan dilakukan oleh tim penyidik tindak pidana khusus dengan dukungan tim intelijen serta pengamanan dari Kodim 0315/Tanjungpinang.

"Penggeledahan dimulai sejak pukul 09.30 WIB hingga 16.30 WIB. Prosesnya cukup panjang karena kami menelusuri dokumen sejak tahun 2016 hingga 2022," katanya, Jumat (8/8).

Selama proses penyelidikan, sebanyak 22 orang saksi telah diperiksa. Mereka terdiri dari pegawai UPP dan pihak swasta yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ini.

Dari hasil penggeledahan dan pemeriksaan saksi, tim penyidik menemukan sejumlah dokumen dan bukti penting yang mengarah pada dugaan praktik korupsi dalam bentuk penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) tanpa disertai penyetoran PNBP ke kas negara.

"Modus yang digunakan adalah penerbitan SPB untuk kapal-kapal yang beroperasi di wilayah kerja KUPP Tanjung Uban, namun PNBP-nya tidak disetorkan ke negara. Nilai kerugian negara yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp1,7 miliar," ujarnya.

Ia menegaskan, praktik tersebut merupakan bentuk perbuatan melawan hukum yang dapat dijerat dengan Pasal 2, 3, dan 12a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.

"Pelaku dapat diancam pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal seumur hidup, serta denda paling sedikit Rp200 juta," tambahnya.

Hingga saat ini, penyidikan masih terus berlangsung. Kejari Bintan belum mengungkapkan identitas para pihak yang telah diperiksa maupun ditetapkan sebagai tersangka. (H-1)

Read Entire Article