Kapuspen TNI Jelaskan Alasan Penempatan 9.000 Pasukan di Papua

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan 100 batalyon infanteri teritorial pembangunan (yonif TP) di seluruh Indonesia mengundang kritik dari Koalisi Masyarakat Sipil. Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayjen Kristomei Sianturi mengaku, bisa memahami kritikan tersebut.

Dia menerangkan mengapa pembangunan yonif TP salah satunya difokuskan di Papua. Kristomei menerangkan, dengan membandingkan luas Papua dan jumlah penempatan pasukan maka sebenarnya hal itu masih belum ideal.

"Ada banyak pasukan di Papua 9.000 TNI, kalau disebar di Papua seluas itu, gak sebanding jumlahnya. Kalau dilihat di titik-titik (peta) itu gak kelihatan," kata Kristomei di Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Dia menjelaskan, TNI menganut sistem pertahanan rakyat semesta (sishanrata). Karena itu, anggaran pertahanan saat ini difokuskan untuk program ketahanan pangan. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya perang pada masa akan datang. Dengan jumlah anggaran pertahanan Rp 139,2 triliun yang terbilang terbatas, kata Kristomei, pemerintah memutuskan memprioritaskan memperkuat menambah sumber daya manusia (SDM).

"Mengapa batalyon TP dibentuk, ada apa sih? Kita itu sistem pertahanan rakyat semesta, kenapa gak beli kapal, pesawat? Hari inim budget pertahanan berapa? Bagaimana prioritas pertahanan, kalau kita punya uang, beli kapal, pesawat, masih lima sampai 10 tahun datang. Siapa bisa prediksi tidak ada perang satu sampai tiga tahun yang akan datang," kata mantan kadispenad itu.

Read Entire Article