
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengusulkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), agar Stasiun Duri kembali direvitalisasi. Stasiun ini disebut sudah semakin padat.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengatakan proses revitalisasi stasiun KRL dimulai dengan kajian dan pengusulan oleh KAI Commuter sebagai operator, baru kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah.
"Stasiunnya untuk transit, untuk flow sudah tidak memenuhi syarat, kemudian perlu dilakukan penambahan kapasitas dan sebagainya, kita berikan data-data sehingga pemerintah yang merencanakan," jelasnya saat konferensi pers, Senin (14/7).
Asdo menuturkan, DJKA Kemenhub baru saja menyelesaikan revitalisasi Stasiun Tanah Abang Tahap I untuk sitover (SO) kedua. Namun, proses revitalisasi stasiun ini masih terus berlanjut untuk tahap ultimate dalam 5 tahun ke depan.
Selanjutnya, Asdo mengungkapkan, KAI Commuter akan kembali mengusulkan revitalisasi Stasiun Duri, yang merupakan stasiun transit antara lintas Tangerang Kota dan lintas Cikarang.

"Setelah itu kita lakukan usulan-usulan seperti Duri. Duri kan walaupun sudah dibangun oleh DJKA, tapi kan kapasitasnya sekarang sewakin hari semakin padat, ini kita usulkan juga untuk revitalisasi," ungkap Asdo
Asdo menyebutkan, selain Stasiun Tanah Abang, DJKA Kemenhub juga saat ini masih memproses revitalisasi Stasiun Manggarai dan Stasiun Rangkasbitung.
Pemerintah mengubah Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi. Revitalisasi tahap pertama sudah selesai pada akhir tahun 2022, dan tahap kedua diharapkan rampung tahun ini.
Sementara itu, revitalisasi Stasiun Rangkasbitung ultimate prosesnya sudah dimulai sejak tahun 2022, juga diharapkan dapat selesai pada tahun 2025 ini.
"Pemerintah, DJKA, masih ada tiga tugas yang belum selesai. Manggarai, Tanah Abang, dan Rangkasbitung," kata Asdo.