
JURNALIS menjadi salah satu kelompok yang ikut menjadi target dalam agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan terbaru terjadi ketika pasukan Israel menyerang tenda kru jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza. Lima orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk jurnalis terkemuka Anas Al-Sharif yang berusia 28 tahun.
Anas telah lama menyadari dirinya menjadi sasaran karena liputannya yang menyoroti kekejaman Israel dan mendapat perhatian luas di dunia internasional. Menyadari risiko tersebut, dia menyiapkan sebuah wasiat tertulis untuk dipublikasikan di media sosial oleh orang terdekatnya jika dia gugur akibat serangan Israel.
Pada Senin (11/8) pagi, wasiat tersebut muncul di akun media sosialnya. Anas menulisnya pada 6 April 2025. Berikut tulisan lengkapnya.
"Inilah wasiat dan pesan terakhirku. Jika kata-kata ini sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuhku dan membungkam suaraku. Pertama, semoga damai besertamu dan rahmat serta berkah Allah senantiasa menyertaimu.
Allah tahu aku telah mengerahkan segenap upaya dan kekuatanku untuk menjadi pendukung dan suara bagi umatku, sejak aku membuka mataku terhadap kehidupan di lorong-lorong dan jalanan kamp pengungsi Jabalia.
Harapanku adalah Allah memperpanjang umurku agar aku dapat kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kota asal kami, Asqalan (Al-Majdal) yang diduduki. Namun, kehendak Allah lebih utama dan ketetapan-Nya bersifat final.
Saya telah mengalami kepedihan dalam segala detailnya, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun saya tak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan, agar Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, mereka yang mencekik nafas kami, dan yang hatinya tak tergerak oleh sisa-sisa anak-anak dan perempuan kami yang berserakan, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang telah dihadapi rakyat kami selama lebih dari satu setengah tahun.
Saya mempercayakan Palestina kepada Anda, permata mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Saya mempercayakan rakyatnya kepada Anda, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup dalam keamanan dan kedamaian. Tubuh mereka yang murni hancur di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding.
Saya mendesak Anda untuk tidak membiarkan rantai membungkam Anda, atau perbatasan mengekang Anda. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan rakyatnya, hingga matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kita yang dicuri. Saya mempercayakan Anda untuk menjaga keluarga saya. Kutitipkan padamu putriku tercinta, Sham, cahaya mataku, yang tak pernah kulihat tumbuh dewasa seperti yang kuimpikan.
Kutitipkan padamu putraku tersayang, Salah, yang kuinginkan untuk kudukung dan dampingi sepanjang hidup hingga ia cukup kuat untuk memikul bebanku dan melanjutkan misi ini.
Kutitipkan padamu ibuku tercinta, yang doa-doanya yang penuh berkah telah membawaku ke tempatku berada saat ini, yang doanya menjadi bentengku, dan yang cahayanya membimbing jalanku. Kudoakan semoga Allah menganugerahkan kekuatan untuknya dan membalasnya dengan pahala terbaik untukku.
Kutitipkan padamu juga pendamping hidupku, istriku tercinta, Ummu Salah (Bayan), yang telah memisahkanku dari perang selama berhari-hari dan berbulan-bulan. Namun ia tetap setia pada ikatan kami, seteguh batang pohon zaitun yang tak goyah, sabar, tawakal kepada Allah, dan memikul tanggung jawab saat aku tiada dengan segenap kekuatan dan keyakinannya.
Kumohon padamu untuk mendampingi mereka, menjadi penopang mereka setelah Allah SWT. Jika aku mati, aku mati dengan teguh pada prinsip-prinsipku. Aku bersaksi di hadapan Allah bahwa aku ridha dengan ketetapan-Nya, yakin akan bertemu dengan-Nya, dan yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan kekal.
Ya Allah, terimalah aku di antara para syuhada, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan jadikanlah darahku cahaya yang menerangi jalan kebebasan bagi umatku dan keluargaku. Ampunilah aku jika aku telah lalai, dan doakanlah aku dengan penuh kasih, karena aku telah menepati janjiku dan tidak pernah mengubahnya atau mengkhianatinya.
Jangan lupakan Gaza…
Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa tulus kalian untuk memohon ampunan dan keridhaan-Nya.
Kepergian Anas Al-Sharif menambah daftar panjang jurnalis yang tewas dalam konflik di Gaza, sementara serangan terhadap pekerja media terus menuai kecaman global"
Anas Jamal Al-Sharif
06.04.2025
Kepergian Anas Al-Sharif menambah daftar panjang jurnalis yang tewas dalam konflik di Gaza, sementara serangan terhadap pekerja media terus menuai kecaman global. (H-3)