
PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia, Moh. Zaki Ubaidillah alias Ubed, mencatat sejarah dengan menuntaskan penantian panjang gelar sektor tunggal putra di ajang Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2025.
Atlet 18 tahun yang akrab disapa Ubed itu mengalahkan wakil Tiongkok, Liu Yang Ming Yu, pada partai final di GOR Manahan, Solo, Jawa Tengah.
"Senang sudah lama tunggal putra Indonesia tidak juara di Asia Junior dan akhirnya saya bisa keluar sebagai juara," kata Ubed kepada pewarta, Rabu (13/8).
Kemenangan tersebut mengakhiri puasa gelar tunggal putra Indonesia yang telah bertahan 24 tahun. Terakhir kali sektor ini juara BAJC adalah pada 2001 lewat Ardiansyah yang menundukkan Sony Dwi Kuncoro.
Ubed mengaku termotivasi untuk menebus kegagalan saat membela tim beregu Indonesia yang terhenti di perempat final melawan Korea Selatan.
"Jadinya di perorangan saya juga tidak mau kalah, kayak ada dendam tersendiri dan ingin merebut gelar juara di Asia Junior. Hasilnya akhirnya bisa juara," ucapnya.
Setelah kemenangan ini, Ubed bersiap turun di Hong Kong Open 2025 (Super 500 BWF) pada 9-14 September. Selanjutnya, ia akan mengarungi turnamen pamungkas di level junior, Kejuaraan Dunia Junior 2025, yang berlangsung 6–19 Oktober di Guwahati, India.
Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menegaskan target tinggi untuk sang juara Asia Junior tersebut. "Kalau ada yang bilang Ubed sudah tidak main di junior lagi, saya orang yang paling protes. Dia harus menuntaskan. Harapannya semoga bisa memenuhi apa yang diinginkan," tegas Yoppy.
Menurut Yoppy, keberhasilan Ubed menjadi juara Asia Junior 2025 telah mengangkat marwah bulu tangkis Indonesia di sektor tunggal putra. "Saya ingin setiap tahun ada seperti Ubed, tetapi memang tidak gampang. Pemain yang di bawah Ubed tentunya ada, tapi ada yang nanti jadi dan ada juga yang bisa saja tidak jadi," tambahnya.
Tahun lalu, Ubed meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2024 setelah kalah di semifinal dari wakil tuan rumah Tiongkok, Wang Zi Jun. Pada edisi yang sama, ia juga berkontribusi membawa Indonesia menjuarai nomor beregu campuran Piala Suhandinata usai mengalahkan China di final. (Ndf/I-1)