REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Setelah sekian lama jadi pemasok, Jerman akhirnya memutuskan menangguhkan ekspor senjata ke Israel. Hal ini diumumkan Kanselir Jerman Friedrich Merz sebagai tanggapan atas rencana Israel mencaplok Kota Gaza.
“Dalam keadaan seperti ini, pemerintah Jerman tidak akan mengizinkan ekspor peralatan militer apa pun yang dapat digunakan di Jalur Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ujarnya dilansir BBC, Jumat.
Merz mengatakan pihaknya semakin sulit untuk memahami bagaimana rencana militer terbaru Israel akan membantu mencapai tujuannya yang sah. Di antara tujuan itu adalah pembebasan sandera atau pelucutan senjata pejuang Palestina.
Langkah ini bukanlah embargo senjata penuh. Ekspor untuk sistem yang tidak berhubungan dengan kampanye Gaza, seperti pertahanan rudal atau peralatan angkatan laut, masih mungkin berlanjut.
Jerman telah lama menekankan hak Israel untuk membela diri dan menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa pelucutan senjata pejuang Palestina adalah hal yang penting.
Namun, Merz mengkritik tajam konsekuensi kemanusiaan dari serangan yang direncanakan Israel. Ia mendesak pemerintah Israel untuk mengizinkan akses penuh untuk pengiriman bantuan, termasuk untuk organisasi PBB dan lembaga non-pemerintah lainnya. "Pemerintah Israel memikul tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya untuk pasokan kebutuhan penduduk sipil," ujar Merz.
Jerman adalah salah satu mitra pertahanan terdekat Israel di Eropa. Pembekuan ini hanya memengaruhi persetujuan ekspor senjata yang baru. Pengiriman dari kesepakatan sebelumnya masih bisa berjalan. Namun, jika senjata tersebut bisa digunakan di Gaza, pengiriman itu mungkin juga akan ditunda.
Jerman adalah pendukung diplomatik dan militer Israel sejak lama. Dari tahun 2020 hingga 2024, Jerman menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan senjata yang masuk ke Israel, sebagian besar berupa fregat angkatan laut dan torpedo.
Peneliti Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) Zain Hussain mengatakan kepada Deutsche Welle bahwa “Israel mengandalkan Jerman untuk kemampuan angkatan lautnya,” dan bahwa Israel mendapat pesanan kapal selam dari Jerman. Pasokan senjata Jerman ke Israel juga mencakup kendaraan lapis baja, truk, senjata antitank, dan amunisi.
Pembatasan pasokan senjata Jerman akan menjadi perkembangan yang signifikan. Jerman menyediakan lebih dari 137 juta dolar AS dalam ekspor senjata pada 2024, menurut statistik pemerintah. Angka pada tahun 2023 adalah 326 juta euro.