Ini Kata Asosiasi Perusahaan Otobus soal Bus Tanpa Musik

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Bus PO SAN. Foto: dok. PO SAN

Suasana perjalanan menggunakan bus pariwisata atau antar kota antar provinsi (AKAP) terasa berbeda. Biasanya penumpang ditemani dengan alunan musik atau tayangan video di dalam kabin, namun kini suasananya cenderung hening.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan atau akrab disapa Sani, menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil sikap untuk menonaktifkan audio maupun video di seluruh armada, sebagai respons atas pemberlakuan royalti musik untuk layanan publik yang bersifat komersial, salah satunya di transportasi umum bus.

“Kami semua sudah sejak 15 Agustus membuat internal memo kepada seluruh kru untuk tidak mengaktifkan audio,” ujar Sani saat dikonfirmasi kumparan akhir pekan lalu.

Langkah tersebut kata Sani diambil untuk menghindari beban tambahan dari kewajiban royalti lagu. Karena nantinya bisa berdampak ke konsumen dengan adanya penyesuaian tarif.

Ilustrasi bus pariwisata Foto: yahyaernanda/Shutterstock

“Aturan royalti ini membebani masyarakat karena pada akhirnya kami harus charge ke pengguna bus,” lanjutnya.

Ia menambahkan, bila operator tetap memutar musik atau video yang memiliki hak cipta di dalam bus, maka konsekuensinya harga tiket akan naik akibat biaya tambahan yang harus ditanggung. Menurutnya, sejauh ini para penumpang bisa menerima kebijakan tersebut.

“Daripada di-charge biaya tambahan, penumpang bisa mengerti kenapa audio dan video kami matikan,” kata Sani.

Respons itu pun kemudian diviralkan di media sosial dengan tagar #transportasiindonesiahening, sebagai sikap dan arahan kepada seluruh operator bus untuk sementara waktu tidak memutar lagu melalui platform apapun.

Pria yang juga menjabat Direktur Utama PO SAN ini juga mengungkapkan banyak operator bus yang juga mengambil langkah serupa.

Sebagai catatan, kewajiban pembayaran royalti musik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Dalam beleid tersebut, setiap penggunaan lagu atau musik secara komersial wajib membayar royalti kepada pencipta atau pemegang hak cipta melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Aturan ini diperkuat lewat peraturan turunan yang mewajibkan sektor transportasi, termasuk bus pariwisata dan AKAP, untuk ikut serta dalam skema pembayaran.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. Dalam Pasal 3 ayat (1) PP tersebut ditegaskan bahwa:

“Setiap orang dapat melakukan penggunaan secara komersial lagu dan/atau musik dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersial dengan membayar royalti kepada pencipta, pemegang hak cipta, dan/atau pemilik hak terkait melalui LMKN.”

Lebih lanjut, pada Pasal 3 ayat (2) juga disebutkan bahwa bentuk layanan publik komersial yang dimaksud meliputi restoran, hotel, bioskop, karaoke, hingga moda transportasi seperti pesawat udara, bus, kereta api, dan kapal laut.

Dengan aturan tersebut, artinya setiap pemutaran musik atau lagu di dalam bus dianggap sebagai bentuk pemanfaatan komersial, sehingga operator wajib membayar royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).