
KABUPATEN Sumenep, Jawa Timur menetapkan Kasus Luar Biasa (KLB campak) karena kasus yang mulai menunjukkan grafik meningkat. Per 21 Agustus 2025 terdeteksi 1.035 kasus campak di Sumenep.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan pemantauan kondisi penderita campak dan segera ke fasyankes dokter, puskesmas, klinik, maupun rumah sakit terdekat jika didapatkan ruam campak sehingga meminimalkan komplikasi yang fatal.
"Melengkapi imunisasi bagi yang belum lengkap status imunisasinya atau tidak pernah imunisasi sama sekali. Isolasi sementara anak yang sakit campak di rumah (tidak masuk sekolah/tidak ikut kegiatan ramai) untuk mencegah penularan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Senin (25/8).
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan rajin cuci tangan dengan sabun, gunakan masker untuk cegah penularan, dan pastikan ventilasi rumah baik.
"Mencukupi kebutuhan gizi dan cairan anak, berikan makanan bergizi seimbang dan cukup minum agar untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujar dia.
Tidak mudah percaya hoaks tentang imunisasi dan obat alternatif, selalu rujuk ke informasi resmi dari Kemenkes, Dinkes, atau tenaga kesehatan/medis. (H-3)