Induk Korupsi Penyebab Kemerdekaan RI Dinilai Jauh dari Kenyataan

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menegaskan bahwa parent of corruption (induk korupsi) penyebab kemerdekaan Republik Indonesia (RI) masih jauh dari kenyataan. Hal tersebut disampaikannya saat berbicara dalam acara Sarasehan Tokoh Bangsa bertema "Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan" di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/8/2025).

Bambang mengatakan bahwa ada beberapa isu penting yang menyebabkan kemerdekaan Indonesia masih jauh dari kenyataan. Ada yang disebut parent of corruption atau induk korupsi.

"Parent of corruption adalah satu conflict of interest, kalau kita tidak bisa mengendalikan conflict of interest (konflik kepentingan), akan hancur," kata Bambang di acara yang digelar Dompet Dhuafa, Rabu (13/8/2025)

Ia mengungkapkan bahwa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) hancur apakah karena kehebatan Indonesia, tentu tidak. VOC hancur karena korupsi, induk korupsinya disebabkan konflik kepentingan. 

"Kalau kita tidak mampu menegasikan konflik kepentingan, maka kemudian itu akan menjadi kanker yang akan menghambat seluruh bentuk keadilan," ujarnya.

Bambang mengatakan, akibat konflik kepentingan, akhirnya pasar gelap ketidakadilan menjadi bagian penting di seluruh proses penegakan hukum di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia tidak mampu secara penuh mengontrol konflik kepentingan. 

Ia memberikan contoh konflik kepentingan yang menjadi induk korupsi agar tidak menjadi hoaks.

"Kalau saya sebagai dirjen di satu institusi seperti departemen keuangan, terus saya ditempatkan sebagai komisaris di satu bank, maka saya akan melindungi bank saya, tapi kebijakan keuangan saya juga menyangkut bank yang lain," ujar Bambang.

Ia menjelaskan, bagaimana orang yang merangkap jabatan sebagai dirjen di departemen keuangan dan komisaris di bank supaya bisa menundukan diri, sehingga kebijakan yang dikeluarkannya tidak merugikan bank lain. Bambang menegaskan, itulah masalahnya, antara regulator dan eksekutor menjadi satu. Maka pantas saja yang diproduksi adalah koruptor. 

Ia menegaskan, bukan hanya konflik kepentingan, bangsa ini membiasakan yang namanya gratifikasi. Gratifikasi juga induk korupsi, kalau menerima gratifikasi apakah tidak ada kepentingan di baliknya. Mungkin tidak ada kepentingan hari ini, tapi di kemudian hari belum tentu.

Menurutnya, budaya di Indonesia adalah budaya memberi tapi salah menempatkannya sehingga jadi gratifikasi.

"Maukah kita mengendalikan konflik kepentingan dan gratifikasi untuk mewujudkan keadilan sosial, kalau tidak ada (yang mau), susah (mewujudkan keadilan sosial)," jelasnya. 

Read Entire Article