
ATLET para balap sepeda Indonesia sukses membawa pulang enam medali dalam kejuaraan Champion Solutions Para Cycling Cup di Chiang Mai, Thailand, 2-4 Agustus 2025.
Ada dua atlet para balap sepeda yang mengikuti kategori women blind (WB), yakni Vanza Miftahul Jannah dan Zulaika. Keduanya dibantu oleh Imelda Tabita Deswari Putri sebagai pilot Vanza dan Nadia Septiani sebagai pilot Zulaika.
Vanza/Imelda sukses meraih dua medali emas dari nomor track kelas 1 km time trial WB serta track kelas individual pursuit (IP) 4 km putri WB. Vanza/Imelda juga membawa pulang medali perak dari nomor road individual time trial (ITT) kelas WB.
Dua medali emas itu tak lepas dari kegigihan Vanda/Imelda yang dua kali mengungguli jagoan wakil tuan rumah Thailand, Aitsaraphon Khwaengmueang/Thanaya Jaichuang. Sementara itu, Zulaika/Nadia membawa pulang medali perak dari nomor track 1 km time trial WB serta dua medali perunggu dari nomor track IP 4 km WB dan nomor road ITT kelas WB.
Pelatih Para Balap Sepeda Indonesia, Fadilah Umar, mengapresiasi capaian yang diraih dua atlet muda hasil penjaringan di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 ini.
"Raihan medali di Thailand ini sudah sesuai dengan target dan sasaran yang telah kita canangkan. Kejuaraan ini juga sebagai bahan evaluasi program latihan yang telah dijalani serta memberikan pengalaman dan penerapan strategi bertanding internasional kepada dua atlet baru ini," kata Fadilah Umar, Senin (4/8) malam.
Sebagai atlet baru, Vanza dan Zulaika wajib mengikuti kejuaraan internasional yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) atau federasi balap sepeda internasional dengan tujuan untuk klasifikasi.
"Kejuaraan di Thailand ini menjadi dasar agar masuk kuota untuk kejuaraan dengan grade yang lebih tinggi. Semakin tinggi grade yang diikuti, maka poin untuk atlet yang juara juga menjadi lebih tinggi," tutur Fadilah Umar.
Event yang diikuti Vanza dan Zulaika di Thailand termasuk kalender resmi UCI dengan kategori C2. Untuk event kategori C2, peraih medali emas berhak mendapatkan 15 poin. Poin ini menjadi penting agar mendapatkan slot untuk bertanding di kejuaraan dengan kategori yang lebih tinggi sekaligus kualifikasi Asian Para Games dan Paralimpiade.
"Atlet-atlet ini kita persiapkan untuk target jangka panjang karena usianya juga masih muda. Mudah-mudahan bisa menjadi atlet andalan Indonesia," tutur Fadilah Umar.
Untuk target jangka pendek, Vanza dan Sulaika membidik ASEAN Para Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand pada awal tahun depan. Persaingan cabang olahraga para balap sepeda untuk level Asia Tenggara diprediksi akan berjalan ketat. (E-2)