Ibu Hamil Hanya Bisa Minum Air Es, Adakah Dampaknya bagi Janin?

Sejak awal kehamilannya, pemilik akun Instagram @carerabella mengalami hal yang cukup unik. Ia sama sekali tidak bisa minum air putih dalam suhu normal. Setiap kali mencoba, ada rasa tak nyaman yang muncul.

Namun, semua berubah ketika ia menambahkan es batu ke dalam gelas airnya. Sensasinya langsung berbeda. Air yang tadinya tidak disukainya jadi terasa menyegarkan dan mudah ditelan.

“Kalau aku nggak ada air dingin jadi susah minum mohon maaf 🥲,” tulisnya dalam keterangan video.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, hormon kehamilan yang meningkat bisa membuat lidah jadi lebih sensitif terhadap rasa. Inilah yang sering memicu mual, terutama saat mencicipi makanan atau minuman tertentu.

Pada sebagian ibu hamil, ketika mereka minum air putih, lidah justru menangkap rasa pahit. Hal ini dikarenakan taste bud atau pengecap rasa pahit di lidahnya lebih dominan pada saat kehamilan. Sementara air putih sendiri sebenarnya netral atau tidak berasa.

“Tapi untuk beberapa ibu hamil, banyaknya memang taste bud pahitnya itu lebih dominan pada saat dia minum air yang tawar,” tutur dr. Dinda kepada kumparanMOM, Kamis (3/7).

Sehingga salah satu cara sederhana untuk mengatasi hal ini adalah dengan memanipulasi suhu air. Misalnya, dengan menambahkan es batu atau menyimpannya di dalam kulkas.

“Jadi sebenarnya itu manipulasi dari lidahnya saja supaya nggak terlalu terasa pahitnya. Makanya dia akan minum dalam jumlah banyak karena sebenarnya badannya butuh cairan. Tapi ketika dia merasa air putih biasa yang dirasa pahit, dia memanipulasi dengan perubahan dari suhunya,” ujarnya.

Banyak yang bilang, minum air es saat hamil bikin bayi di dalam kandungan gendut. Tapi ternyata, itu hanya mitos, ya, Moms.

Menurut dr. Dinda, minum air dingin atau air es saat hamil sebenarnya tidak berbahaya. Selama yang dikonsumsi adalah air putih tanpa tambahan gula atau kalori. Ya Moms, artinya, selama air yang diminum tetap murni seperti air putih biasa, tidak ada risiko serius yang perlu dikhawatirkan bagi kesehatan ibu maupun perkembangan janin.

“Yang bahaya kan kalau misalnya ibu ini mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang berbeda akibat dari tingginya gula seperti pada air sirup atau es krim. Jadi, dia nggak hanya memanipulasi suhunya saja, tapi juga mengaktifkan si taste bud manis supaya lebih dominan daripada si pahitnya,” pungkas dr. Dinda.