
RILIS game “Hollow Knight: Silksong” memicu fenomena tak terduga. Antusiasme besar dari para pemain tidak hanya mendorong jumlah pengguna Steam mencapai rekor baru, tetapi juga sempat menyebabkan gangguan pada layanan toko game tersebut.
Game ini juga menjalar ke komunitas daring yang biasanya menjadi tempat berbagi game bajakan. Di sana, justru muncul dorongan kuat untuk tidak membajak Silksong, dan sebaliknya mendukung untuk membeli Salinan yang resmi.
Sekuel Hollow Knight garapan studio independen asal Australia, Team Cherry, akhirnya hadir pada 4 September 2025 setelah penantian enam tahun sejak pertama diumumkan. Dengan harga rilis hanya 20 dolar AS, game ini langsung mencatatkan lebih dari 535 ribu pemain bersamaan di Steam pada hari pertama, menempati posisi ke-18 dalam daftar game terpopuler sepanjang sejarah platform tersebut. Angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena Silksong juga hadir di berbagai konsol.
Meskipun sejak hari peluncuran versi bajakan sudah beredar cepat, terutama karena versi GOG dirilis tanpa DRM, reaksi komunitas pembajak mengejutkan banyak pihak. Alih-alih menikmati akses gratis, beberapa anggota justru mendorong pengguna lain untuk menghargai upaya Team Cherry dengan membeli versi resmi game tersebut. Beberapa bahkan mengaku ini adalah pertama kalinya mereka membeli game pada hari rilis setelah bertahun-tahun hanya mengandalkan bajakan.
Fenomena ini muncul karena beberapa alasan. Pertama, Team Cherry dikenal sebagai studio game kecil yang memiliki reputasi sangat baik. Mereka konsisten menepati janji lama, termasuk memberi salinan Silksong gratis bagi para pendukung awal kampanye Kickstarter Hollow Knight. Selain itu, harga yang terjangkau, ketiadaan microtransactions, dan komitmen menyediakan pembaruan gratis memperkuat citra mereka sebagai pembuat game yang jujur serta bersahabat dengan gamers.
Di forum-forum pembajakan, banyak komentar serupa, “mereka tim beranggotakan tiga orang yang selalu memperlakukan fans dengan baik,” tulis salah satu pengguna. “Jika kita bisa mendukung mereka, seharusnya kita lakukan.” Lainnya menambahkan bahwa Silksong adalah satu-satunya game yang membuat mereka merasa bersalah jika didapatkan lewat jalur ilegal. Bahkan ada yang menegaskan bahwa karena harganya cukup murah, tidak ada alasan untuk membajak.
Menariknya, beberapa pengguna forum justru heran mengapa Silksong tampak lebih “dilindungi” dibandingkan dengan game independen populer lainnya. Biasanya, faktor seperti harga murah atau status independen tidak menjadi pertimbangan bagi komunitas pembajak. Namun dalam kasus ini, reputasi Team Cherry tampaknya menjadi faktor utama.
Diskusi itu semakin memperkuat pandangan bahwa Team Cherry berhasil membangun hubungan emosional dengan penggemarnya. Berbeda dengan perusahaan besar yang sering dituding serakah dengan model bisnis berbasis DLC berbayar atau konten eksklusif online, Silksong hadir tanpa praktik semacam itu. Hal ini membuat banyak orang merasa bahwa mendukung Team Cherry secara finansial adalah bentuk penghargaan yang pantas.
Fenomena tersebut turut menjadi sorotan media internasional. IGN, misalnya, menyoroti kisah kanal Daily Silksong News yang akhirnya bisa beristirahat setelah hampir lima tahun (1.693 hari) rutin membuat konten menantikan rilis game ini. (ign/Z-2)