
Harga minyak mentah sedikit menguat pada awal perdagangan Senin (14/7), setelah melonjak lebih dari 2 persen pada Jumat lalu, karena investor mengamati sanksi AS lebih lanjut terhadap Rusia yang dapat memengaruhi pasokan global.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 8 sen menjadi USD 70,44 per barel pada pukul 00.11 GMT, memperpanjang kenaikan 2,51 persen pada hari Jumat.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5 sen menjadi USD 68,50 per barel, setelah ditutup 2,82 persen lebih tinggi pada sesi sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mengirim rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Ia dijadwalkan untuk membuat pernyataan penting tentang Rusia pada hari Senin.
Trump telah menyatakan rasa frustrasinya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena kurangnya kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina dan meningkatnya pemboman Rusia terhadap kota-kota Ukraina.
Dalam upaya untuk menekan Moskow agar melakukan negosiasi perdamaian dengan Ukraina dengan itikad baik, rancangan undang-undang bipartisan AS yang akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia memperoleh momentum di Kongres, tetapi masih menunggu dukungan dari Trump.
Sementara itu, utusan Uni Eropa juga hampir menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia yang akan mencakup batasan harga yang lebih rendah untuk minyak Rusia, kata empat sumber Uni Eropa setelah pertemuan hari Minggu.
Minggu lalu, Brent naik 3 persen sementara WTI mengalami kenaikan mingguan sekitar 2,2 persen, setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasar minyak global mungkin lebih ketat, dengan permintaan didukung oleh puncak operasional kilang musim panas untuk memenuhi perjalanan dan pembangkitan listrik.
Namun, analis ANZ mengatakan kenaikan harga dibatasi oleh data yang menunjukkan Arab Saudi meningkatkan produksi minyak melebihi kuota perjanjian pasokan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu (OPEC+).
IEA mengatakan Arab Saudi melampaui target produksi minyaknya untuk bulan Juni sebesar 430.000 barel per hari sehingga mencapai 9,8 juta barel per hari, dibandingkan dengan target tersirat OPEC+ kerajaan sebesar 9,37 juta barel per hari.
Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan pada hari Jumat pihaknya telah sepenuhnya mematuhi target produksi sukarela OPEC+, dan menambahkan bahwa pasokan minyak mentah yang dipasarkan Saudi pada bulan Juni adalah 9,352 juta barel per hari, sesuai dengan kuota yang disepakati.
Di sisi lain, rilis data perdagangan komoditas awal China pada Senin sore akan menyoroti tanda-tanda melemahnya permintaan yang sedang berlangsung, kata ANZ dalam sebuah catatan.
Investor juga mengamati hasil pembicaraan tarif AS dengan mitra dagang utama yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.