Liputan6.com, Jakarta - Barcelona memulai musim LaLiga 2025/2026 dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Mallorca. Namun, euforia kemenangan ini tidak sepenuhnya dirasakan oleh pelatih kepala, Hansi Flick.
Mantan pelatih Bayern Munchen tersebut justru melontarkan kritik keras terhadap performa timnya, sebuah sikap yang mengejutkan banyak pihak mengingat hasil akhir yang dominan.
Kritik Hansi Flick ini berpusat pada beberapa aspek permainan yang dianggapnya jauh dari standar yang diharapkan, terutama setelah Mallorca harus bermain dengan sembilan pemain. Situasi ini, alih-alih dimanfaatkan secara maksimal, justru membuat Flick merasa timnya mengendurkan intensitas dan kehilangan fokus. Ia menegaskan bahwa kemenangan telak tidak boleh menutupi kekurangan yang terlihat jelas di lapangan.
Evaluasi tajam dari Hansi Flick ini menunjukkan komitmennya untuk membangun tim Barcelona yang konsisten dan bermental juara. Ia ingin memastikan bahwa para pemain tidak cepat puas dan terus berupaya mencapai performa puncak, terlepas dari skor atau kondisi lawan di lapangan.
Penurunan Intensitas dan Bermain di 50% Kapasitas
Salah satu poin utama kritik Hansi Flick adalah penurunan drastis intensitas permainan timnya. Setelah unggul 2-0 dan Mallorca kehilangan dua pemain akibat kartu merah, Flick merasa Barcelona hanya bermain dengan 50% kapasitas. Kondisi ini sangat tidak dapat diterima baginya, bahkan ketika menghadapi lawan yang sudah pincang.
Flick secara eksplisit menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi tersebut. "Saya tidak menyukai pertandingan itu. Ini adalah tiga poin penting, tetapi saya tidak menyukai pertandingan itu," ujarnya.
Ia menambahkan, "Setelah skor 0-2 dan dua kartu merah, tim bermain di 50%. Saya harus membicarakan hal ini, saya tidak menyukainya."
Pelatih asal Jerman ini menekankan bahwa mentalitas seperti itu tidak boleh ada dalam timnya. "Kami tidak bisa bermain di 50 atau 60 persen, bahkan melawan sembilan pemain," tegasnya. Kritik Hansi Flick ini menunjukkan bahwa ia mengharapkan standar performa yang tinggi dan konsisten dari para pemainnya di setiap momen pertandingan.
Kurangnya Kontrol Bola dan Permainan
Aspek lain yang menjadi sorotan Hansi Flick adalah kurangnya kontrol bola dan tempo permainan. Meskipun unggul jumlah pemain, Barcelona dinilai gagal mempertahankan kendali penuh atas jalannya pertandingan. Flick berharap timnya dapat mendominasi penguasaan bola dan mengatur ritme permainan secara efektif.
"Kami harus mengontrol bola dan permainan," kata Flick, mengindikasikan bahwa ada ruang untuk perbaikan signifikan dalam aspek ini. Ia melihat bahwa timnya tidak sepenuhnya memanfaatkan keunggulan numerik untuk mendikte jalannya laga. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pelatih yang dikenal dengan gaya permainan dominan.
Kontrol bola yang baik tidak hanya tentang penguasaan, tetapi juga tentang efektivitas dalam membangun serangan dan mencegah lawan mengembangkan permainan. Kegagalan dalam mengontrol tempo membuat Barcelona tidak mampu sepenuhnya menekan Mallorca, meskipun lawan dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan.
Gagal Mencetak Lebih Banyak Gol
Meskipun Barcelona berhasil mencetak tiga gol, Hansi Flick tetap kritik karena timnya gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk mencetak lebih banyak gol. Dengan dua pemain lebih banyak selama lebih dari 50 menit, Barcelona hanya mampu menambah satu gol di menit ke-94. Ini adalah indikasi kurangnya efisiensi di lini serang.
"Kami harus mengontrol bola dan permainan. Kami harus mencetak [lebih banyak]," ungkap Flick. Ia merasa bahwa tim seharusnya bisa menciptakan lebih banyak peluang dan mengonversinya menjadi gol. Keunggulan dua pemain seharusnya menjadi kesempatan emas untuk memperbesar selisih gol dan membangun kepercayaan diri.
Flick secara spesifik menyebutkan, "Dengan dua pemain lebih banyak, kami seharusnya mengontrol permainan lebih banyak dan menciptakan lebih banyak peluang." Kritik Hansi Flick ini menyoroti perlunya ketajaman dan efisiensi yang lebih baik di depan gawang, bahkan saat menghadapi lawan yang sudah menyerah.
Bersantai dan Kehilangan Fokus
Secara keseluruhan, Hansi Flick menyatakan bahwa tim perlu meningkatkan diri di area-area tertentu dan bermain lebih cepat. Ini adalah panggilan untuk perbaikan menyeluruh di berbagai aspek teknis dan taktis. Ia ingin melihat adaptasi dan peningkatan performa yang berkelanjutan dari para pemainnya.
"Kami harus bermain lebih cepat," kata Flick, mengisyaratkan bahwa transisi dan pergerakan bola perlu ditingkatkan. Kecepatan dalam mengambil keputusan dan mengeksekusi strategi adalah kunci untuk membongkar pertahanan lawan yang rapat dan menciptakan peluang.
Ia menambahkan, "Kami harus meningkatkan diri di area-area tertentu." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Flick telah mengidentifikasi beberapa kelemahan spesifik yang perlu segera diperbaiki. Kritik Hansi Flick ini menjadi motivasi bagi tim untuk terus berlatih dan berkembang demi mencapai level permainan yang diinginkan.