
Mobil Fortuner yang terlibat kecelakaan beruntun yang menabrak 6 kendaraan di depan halte Transjakarta Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat (11/7), ternyata menggunakan pelat dinas palsu.
“Salah satu fakta yang kemarin, baru-baru ini terjadi, kecelakaan lalu lintas yang di Rawamangun atau beruntun, itu ternyata TNKB-nya menggunakan TNKB palsu,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komaruddin, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7).
Menurut Komaruddin, pelat palsu itu dipasang untuk menghindari tilang elektronik atau ETLE. Ia menegaskan, pelat dinas pun tetap bisa tertangkap kamera ETLE, sehingga penggunaan pelat palsu dinilai sia-sia.

“(Penggunaan pelat dinas palsu) untuk menghindari capture-an kamera. Karena sekarang untuk kendaraan dinas pun ter-capture oleh kamera itu. Bukan hanya kendaraan masyarakat, tapi kendaraan dinas juga ter-capture oleh ETLE,” jelasnya.
Komaruddin menambahkan, pihaknya telah menggandeng instansi terkait untuk memastikan kendaraan pelat dinas—baik asli maupun palsu—tetap bisa ditindak secara elektronik jika melanggar aturan lalu lintas.
“Kita telah berkoordinasi dengan POM TNI, kemudian Propam Mabes Polri, bahwa seluruh kendaraan dinas ter-capture. Karena yang disasar adalah pengendara, bukan lagi objek kendaraan, tapi perilaku dari pengendara,” tuturnya.
Kecelakaan beruntun melibatkan 7 kendaraan terjadi di depan Halte Transjakarta Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/7) sekitar pukul 06.30 WIB.

Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur, Iptu Darwis Yunarta, mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV yang telah dipegang polisi, kecelakaan terjadi saat seluruh kendaraan di depan sudah berhenti.
Kemudian, mobil dinas tersebut melaju dari arah belakang, lalu menabrak dan menyebabkan rangkaian tabrakan beruntun.
“Jadi memang kendaraan dari depan ke belakang itu sudah pada berhenti di lampu merah. Tiba-tiba dari belakang tuh hilang kendali terus nabrak,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Polisi menduga kecelakaan terjadi karena hilang konsentrasi sehingga kehilangan kendali, meskipun penyebab pastinya masih didalami.
Tiga orang mengalami luka dalam kecelakaan ini. Dua di antaranya merupakan sopir dan penumpang Fortuner. Sementara satu korban lagi adalah seorang pengendara motor.
Dari kesaksian warga sekitar, saat kejadian ia melihat pengemudi Fortuner dalam kondisi tak sadarkan diri. Saat dievakuasi dari mobil, tercium bau alkohol dari mulutnya.
"Ya bau, bau mulutnya. Orang enggak bisa bilang mabuk kalau dia gak bau. Itu kan bau alkohol itu," ujarnya saat ditemui kumparan di lokasi kejadian.