
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut, tanggal 17 Oktober dipilih sebagai Hari Kebudayaan karena bertepatan dengan hari di mana Presiden pertama, Sukarno, meluncurkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Katanya, usulan tanggal itu datang dari pegiat kebudayaan.
“Mereka juga melakukan kajian ini mungkin sekitar 5-6 bulan. terdiri dari inisiatornya 9 orang dan kemudian berkembang,” ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (17/7).
“Usulannya itu memang sejak awal itu ada beberapa usulan. Ya, usulannya ada yang tanggal 21 Oktober ketika pertama kali Kementerian Kebudayaan ditetapkan, ada juga hari lahirnya Ki Hajar Dewantara, ada yang lain-lain gitu,” tambah dia.
Sosok Tim Garuda 9 Plus
Sembilan orang yang disinggung oleh Fadli adalah sekelompok seniman yang tergabung di Tim Garuda 9 Plus. Mereka adalah seniman-budayawan asal Yogyakarta. Fadli membenarkan mereka lah yang mengusulkan tanggal itu.
“Teman-teman budayawan, seniman yang berada di tim 9 ini mengusulkan dengan landasan filosofis, historis yang sangat kuat menurut saya, yaitu hari kebudayaan itu harusnya bersamaan dengan hari lahirnya Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Fadli.
“Dan ditetapkannya Semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu pada tanggal 17 Oktober. Waktu itu oleh Presiden Soekarno dengan Perdana Menteri Soekiman. Dan saya kira sangat tepat karena Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini bukan sekedar semboyan, tapi merupakan bagian dari kenyataan kebudayaan kita, keberagaman mega diversity kita itu ada di dalam Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Tim Garuda 9 Plus ini diinisiasi oleh salah satu nama beken di Indonesia, yakni aktris Yati Pesek. Nama Yati juga disinggung oleh Fadli.
Selain Yati, Fadli juga menyinggung nama-nama lainnya sebagai inisiator dari hari kebudayaan, seperti Yani Sapto Hudoyo, istri seniman Sapto Hudoyo.
“Tapi yang datang pada saya itu Maestro Ketoprak, kemudian dari keluarga besar Trah Diponegoro, kemudian ada Yati Pesek kalau tidak salah, ada Ibu Yani Sapto Hudoyo, dan banyak lagi gitu lho,” ucap Fadli.
“Kalau disebutin satu-satu banyak sekali. Dan mereka yang datang, dan sampai dua kali. Saya yang menyampaikan ketika itu, coba dikaji dulu yang cukup mendalam dan juga dapatkan dukungan dari masyarakat,” tambah dia.
Belum banyak informasi yang bisa ditemukan tentang tim Garuda 9 Plus itu.