KEPALA Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Kristomei Sianturi menyatakan pembentukan enam Komando Daerah Militer atau Kodam baru tidak membutuhkan penambahan jumlah personel yang signifikan. Menurut dia, prajurit itu akan diambil dari kodam-kodam yang sudah ada sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristomei juga mengklaim penambahan enam kodam ini tidak akan membebankan anggaran. "Hanya pengelompokan saja. Tidak ada penambahan personel yang signifikan," kata dia ditemui di kantornya, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Dia mengatakan penambahan personel secara masif hanya dilakukan untuk batalion teritorial pembangunan. Pemerintah baru saja meresmikan seratus batalion teritorial pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kristomei mengatakan pemekaran organisasi TNI yang terjadi hari ini memiliki urgensi tersendiri. Dia menyatakan kajian pengembangan organisasi TNI ini didasarkan pada kondisi geopolitik dan geostrategis saat ini.
Penambahan enam Kodam baru, misalnya, dia menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengefektifkan sekaligus mengefisienkan rantai komando. "Dalam rangka pengawasan dan pengendalian," ujar jenderal bintang dua yang baru dilantik sebagai Pangdam Radin Inten ini.
Kristomei mencontohkan Kodam I/Bukit Barisan yang meliputi empat provinsi di Pulau Sumatera. Dia berujar cakupan wilayahnya terlalu luas sehingga tidak semua daerah yang masuk dalam kodam itu terkover maksimal. Hal ini juga terjadi di sejumlah kodam lain.
Kondisi itu, kata dia, yang membuat TNI membentuk kodam-kodam baru. Adapun enam kodam baru itu terdiri atas, pertama, Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang meliputi Riau dan Kepulauan Riau. Mayor Jenderal Agus Hadi Waluyo ditunjuk menjadi Panglima Kodam pertama di Kodam XIX/Tuanku Tambusai.
Kedua, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang meliputi Sumatera Barat dan Jambi. Mayor Jenderal Arief Gajah Mada diplot sebagai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol. Ketiga, Kodam XXI/Radin Inten yang meliputi Lampung dan Bengkulu. Mayor Jenderal Kristomei Sianturi ditunjuk sebagai Pangdam XXI/Radin Inten. Keempat, Kodam XXII/Tambun Bungai yang meliputi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Jabatan Pangdam XXII/Tambun Bungai diisi Mayor Jenderal Zainul Arifin.
Kelima, Kodam XXIII/Palaka Wira yang meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Mayor Jenderal Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar ditunjuk sebagai Pangdam XXIII/Palaka Wira. Terakhir, Kodam XXIV/Mandala Trikora, berpusat wilayah Merauke, Papua Selatan. Mayor Jenderal Lucky Avianto diplot menjadi Pangdam XXIV/Mandala.