
Elon Musk kembali mengkritik Presiden AS Donald Trump terkait RUU Pemotongan Pajak dan Belanja. Ia bersumpah akan melengserkan anggota kongres AS yang mendukung RUU itu, namun mempromosikan efisiensi belanja negara.
Mengutip Reuters, Elon mengatakan anggota parlemen itu seharusnya merasa malu karena mendukung RUU itu, namun di saat yang sama mempromosikan efisiensi belanja negara.
"Dan mereka akan kehilangan kesempatan utama tahun depan jika itu adalah hal terakhir yang saya lakukan di Bumi ini," kata Elon melaui akun X yang dikutip Selasa (1/7).
CEO SpaceX ini kembali menyerukan akan membentuk partai politik yang baru. Menurutnya, dengan berjalan mulusnya proses pembentukan RUU belanja ini menandakan rakyat AS hidup di negara yang hanya memiliki satu partai -- dia sebut sebagai 'Partai Babi Gemuk'.
"Sudah waktunya untuk partai politik baru yang benar-benar peduli kepada masyarakat," sambungnya.

Kritikan Elon terhadap RUU era Trump membuat hubungan keduanya renggang. Menurut Elon, RUU itu akan meningkatkan utang nasional dan menghapus penghematan yang dia klaim telah dicapai Kementerian Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Pada akhirnya, Elon memutuskan keluar dari DOGE -- posisi yang dipercayakan Trump tak lama setelah dia dilantik. Dia juga mengisyaratkan setuju agar Trump dimakzulkan.
Sebelumnya, hubungan Elon dan Trump sangat langgeng. Elon dikenal sebagai salah satu pendukung setia Trump, khususnya sepanjang kampanye pilpres tahun lalu.
Elon bahkan menghabiskan hampir USD 300 juta untuk memenangkan Trump sebagai presiden.