Kondisi salah satu trotoar di Jakarta. Trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman bagi pejalan kaki kerap dialihfungsikan menjadi tempat naik turun penumpang, parkir, atau lapak PKL. Kondisi ini mengganggu kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah akun Instagram @lutfiagizal membagikan video yang merekam praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/8/2025). Dalam video itu, terdapat sejumlah orang berjaga dan meminta uang kepada pengendara motor yang hendak naik ke trotoar untuk menerobos kemacetan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku akan mengintegrasikan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penertiban terhadap para pelaku pungli tersebut. Ia menegaskan, praktik pungli itu tidak boleh lagi terjadi di Jakarta.
"Yang jelas yang seperti itu enggak boleh terjadi. Saya akan segera minta Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk menertibkan, siapa pun itu," kata dia di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Sementara itu, Kepala Dishub Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya bakal segera berkoordinasi dengan Satpol PP dan aparat kepolisian untuk melakukan penertiban terhadap kelompok orang yang melakukan pungli. Selain itu, pihaknya juga akan menempatkan petugas di lokasi tersebut agar praktik itu tidak kembali terjadi.
"Kami akan menempatkan anggota di lokasi agar tidak terulang kembali aktivitas Pak Ogah di lokasi dan sepeda motor tidak menggunakan trotoar untuk melintas, khususnya pada sore hari," ujar Syafrin.
Aksi itu diketahui bukan yang pertama kali terjadi. Berdasarkan catatan Republika, aksi pungli itu pernah terjadi di lokasi yang sama pada Maret 2024. Ketika itu, Pemprov Jakarta melakukan penertiban dan menjaga lokasi tersebut. Namun, lebih dari setahun berlalu, aksi itu kembali terjadi.