
KESADARAN terhadap konsep bangunan hijau sudah seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga bumi. Meskipun kontribusi dari sektor bangunan terhadap emisi karbon relatif kecil, setiap upaya perbaikan tetap memiliki makna besar bagi masa depan.
"Kontribusi kita mungkin kecil, tetapi sekecil apapun yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi sangat berarti bagi generasi mendatang," ujar Ferry Alfonso, Direktur Operasi Telkom Landmark Tower, dalam keterangannya, Kamis (31/7). Ini dilakukan perusahaan lewat Landmark Tower yang meraih sertifikasi EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group.
Setelah melalui proses penilaian teknis berbasis sains, dua gedung di kompleks Landmark Tower 1 dan 2 mencatat capaian efisiensi yang signifikan. Landmark Tower 1 mencatat penghematan energi sebesar 20%, efisiensi air sebesar 30%, serta penggunaan material ramah lingkungan dengan pengurangan embodied carbon
hingga 100%.
Landmark Tower 2 mencapai efisiensi energi sebesar 24%, efisiensi air sebesar 33%, dan penggunaan material ramah lingkungan dengan pengurangan embodied carbon hingga 100%. Bangunan itu menerapkan berbagai strategi efisiensi energi seperti penggunaan material atap dengan nilai reflektivitas tinggi, dinding berinsulasi, kaca berkinerja tinggi, sistem pendingin yang efisien, serta sistem smart meter dan submetering untuk pemantauan konsumsi energi secara akurat.
Untuk efisiensi air, gedung ini dilengkapi perangkat sanitasi hemat air dan sistem pengolahan air hujan. Dari sisi material, bangunan juga memaksimalkan pemanfaatan ulang elemen bangunan seperti pelat lantai, dinding, atap, serta kusen dan kaca jendela, guna mengurangi jejak karbon secara signifikan. (Ant/I-2)