Dwayne Johnson Ungkap Ungkap Rahasia Kesehatan Usus di Balik Transformasinya

Dwayne “The Rock” Johnson tampil lebih ramping di Festival Film Venesia usai turun 28 kg demi peran Mark Kerr. Ini rahasianya.(Instagram)

DWAYNE “The Rock” Johnson membuat para penggemar terkejut saat muncul di karpet merah Festival Film Venesia, dengan penampilan yang jauh lebih ramping. Aktor Hollywood itu, tengah menjalani transformasi fisik untuk memerankan legenda MMA, Mark Kerr, dalam film The Smashing Machine. Menurut laporan, ia berhasil memangkas hampir 28 kilogram, demi totalitas peran tersebut. 

Walau penampilan terbarunya ramai diperbincangkan di ajang festival, Johnson sudah lebih dulu menjelaskan alasan yang memengaruhi cara pandangnya terhadap kesehatan. Dalam sebuah podcast, ia menceritakan  disarankan konsumsi obat untuk risiko penyakit jantung.

Belakangan ia menemukan penyebab utamanya justru berasal dari kondisi usus. Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang telah merusak sistem pencernaannya. Hal itu menimbulkan kekurangan nutrisi, yang tidak bisa diperbaiki hanya dengan pola makan ketat maupun latihan fisik.

Dwayne Johnson: kesehatan tidak hanya soal otot dan gym

Sebelum dikenal sebagai aktor laga, Johnson menghabiskan puluhan tahun di dunia gulat profesional. Ia dikenal sebagai sosok yang merepresentasikan kekuatan dan disiplin, dengan rutinitas latihan keras serta pola makan ketat yang membentu citra publiknya. Gaya hidup ini telah menjadi inspirasi bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.

Pengalaman pribadi justru membuatnya meninjau kembali, arti kebugaran yang sesungguhnya. Johnson menyadari bahwa, penampilan fisik bisa menipu jika tubuh tidak benar-benar sehat dari dalam. Dalam menjaga kesehatan mentalnya, Ia menekankan pada tiga hal, energi, keseimbangan, dan ketahanan.

Aktor tersebut juga mengingatkan, agar tidak serta-merta mengikuti tren kebugaran maupun tips kesehatan yang beredar di internet. Menurut Johnson, kini orang-orang dihadapkan pada banjir informasi berupa saran dan opini, yang sebagian justru bisa menyesatkan.
 
Johnson menceritakan, pada akhir 2023 ia mulai merasakan kondisi tubuhnya memburuk, namun pemeriksaan dokter saat itu tidak menemukan penyebab yang jelas. Pada tahap awal, ia bahkan sempat mendapat saran untuk mempertimbangkan pengobatan jantung. 

Menurutnya, pengalaman tersebut membuka mata, akan pentingnya bergantung pada tes dan data medis yang akurat, bukan sekadar mengikuti resep umum. “Seandainya saya tidak mendalami data tersebut, saya akan terus mengonsumsi obat-obatan yang tidak perlu seumur hidup saya," ujar Johnson.

Menemukan masalah sebenarnya

Hasil tes lanjutan justru menunjukkan penyebab yang berbeda. Johnson menjelaskan bahwa pemeriksaan darah, feses, dan biomarker mengungkap masalah utama ada pada ususnya. Antibiotik yang digunakan terlalu lama merusak keseimbangan mikroba usus, sehingga tubuh tetap kekurangan gizi meski sudah makan dengan baik.

Johnson menjelaskan bahwa setelah penyebab masalahnya terdeteksi, ia mulai berkonsultasi dengan para spesialis, untuk memperbaiki kesehatan ususnya. Ia memasukkan probiotik, senyawa nabati, dan shake khusus untuk usus ke dalam rutinitasnya. Selain itu, ia juga melengkapi asupan vitamin D, omega-3, magnesium, dan folat untuk membantu mengembalikan keseimbangan tubuh.

Meskipun Johnson tidak melihat perubahan ini sebagai soal penurunan berat badan atau pencapaian kebugaran, ia menekankan bahwa perbaikan kesehatan usus memberinya energi, kejernihan pikiran, dan kestabilan jangka panjang.  (The Economic Times/Z-2)