
DOSEN Fakultas Industri Halal UNU Jogja, Sukamto mengatakan, pengembangan material komposit lunak–keras semakin maju. Ia pun berbagi pengalaman risetnya sebagai peneliti utama dengan bimbingan Dr. Takayuki Nonoyama dan Prof. Jian Ping Gong di Laboratorium Soft & Wet Matter, Hokkaido University.
Penelitian tersebut juga berkolaborasi dengan Dr. Milena Lama, peneliti pascadoktoral di Institute for Chemical Reaction Design and Discovery (ICReDD), Hokkaido University.
"Fokus utama penelitian ini adalah mengembangkan material komposit lunak–keras yang terinspirasi dari struktur dan mekanisme penguatan tulang alami," ungkap Sukamto, Kamis (31/7).
Ia menjelaskan bahwa penelitian ini membuka peluang baru dalam pengembangan bahan biomimetik yang lebih kompatibel dengan sistem biologis.
"Aplikasinya sangat potensial di bidang rekayasa jaringan (tissue engineering) dan pengobatan regeneratif, khususnya sebagai alternatif material implan tulang yang lebih adaptif dan tahan lama," terang dia.
Selain itu, konsep desain komposit ini juga dapat dikembangkan untuk bidang lain, seperti material kemasan berbasis sistem alami.
Hasil risetnya telah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi tinggi Soft Matter (Royal Society of Chemistry) dengan judul “Soft hydrogel-embedded ceramic skeleton mimicking bone structure via sacrificial bond concept.”
Sukamto mengatakan, UNU Jogja memiliki sumber daya akademik berintegritas tinggi dan diakui secara internasional. Kiprahnya tidak hanya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan melalui publikasi di jurnal bereputasi, tetapi juga memperkuat reputasi UNU Jogja sebagai perguruan tinggi yang mampu melahirkan inovasi berkelas dunia.
Sukamto adalah Lulusan program doktoral Hokkaido University, Jepang. Ia telah menangani pengembangan material komposit lunak–keras (soft/hard composite) sejak 2021.
Dengan semangat riset dan kolaborasi global, dosen-dosen UNU Jogja terus membuktikan bahwa kampus ini siap menjadi pusat lahirnya gagasan dan teknologi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat di ranah nasional dan global. (H-2)