Sound horeg atau arak-arakan music dengan speaker besar kini makin ramai dibicarakan publik. Tak cuma soal kegaduhan yang diciptakan, tapi fatwa haram dari ulama.
Fatwa awalnya dirilis Pondok Pesantren (Ponpes) Radlatul Ulum Besuk, Pasuruan, setelah para ulama menggelar Bahtsul Masail Forum Satu Muharam (FSM) 1447 Hijriah pada 26-27 Juni 2025.
FSM merupakan agenda tahunan yang digelar untuk membahas masalah sosial yang berkembang di masyarakat saat ini. Sound horeg menjadi salah satu masalah yang turut dibahas.
"Salah satu yang diangkat kemudian masalah sound horeg, kenapa? Karena sound horeg ini adalah fenomena baru yang sekarang lagi marak masih di Jawa Timur, khususnya di Pasuruan, Malang, sekitarnya; dan yang kedua, itu meresahkan masyarakat," kata Pengasuh Ponpes Radlatul Ulum, KH Muhibbul Aman Aly atau Gus Muhib, kepada kumparan, Rabu (9/7).
Gus Muhib menyampaikan, ia dan para ulama juga melihat bahwa masyarakat tidak sedikit merasa resah dengan sound horeg. Selain itu, kata dia, pandangan para ulama di forum tersebut sound horeg bisa merusak moral anak muda.
Fatwa ini kemudian didukung oleh MUI Jawa Timur. Mereka pun menindaklanjuti fatwa haram tersebut dengan mengkaji dengan berdiskusi bersama pengusaha sound horeg hingga dokter THT.
Tak cuma soal fatwa haram, tak sedikit ahli yang mengaitkan kesehatan masyarakat terkait fenomena sound horeg. Salah satu yang menyorotinya adalah praktisi kesehatan masyarakat lulusan FKM UI, dr. Ngabila Salama.
"Suara “horeg” dengan volume bombastis (misal: di konser, pesta, kafe, atau tempat karaoke) bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik akut (jangka pendek) maupun kronis (jangka panjang)," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin (14/7).
Dampak akut dari sound horeg (langsung terasa setelah paparan) dalam hitungan menit sampai jam. Berikut yang diuraikan Ngabila:
1. Telinga berdenging (tinnitus sementara): Seperti ada suara “ngiiing” meskipun lingkungan sudah sunyi.
2. Penurunan pendengaran sementara: Seperti mendengar dari bawah air atau suara jadi teredam.
3. Sakit kepala dan migrain: Karena otak terlalu distimulasi oleh suara keras.
4. Jantung berdebar dan stres meningkat: Suara keras meningkatkan kortisol & denyut jantung.
5. Gangguan tidur: Jika terpapar sebelum tidur atau tinggal di lingkungan bising.
Dampak kronis (terjadi setelah paparan terus-menerus)