Liputan6.com, Jakarta - Kontestan Dangdut Academy 7 Dinda, tak kuasa menahan tangis saat para host menanyakan soal keluarganya. Perempuan asal Asahan itu terlihat begitu emosional ketika tim menayangkan cuplikan keseharian sang ayah yang bekerja keras, sekaligus memperlihatkan kondisi rumah sederhana yang mereka tempati.
Mengutip tayangan D'Academy 7 Top 22 di kanal YouTube Indosiar (1/9/2025), Ramzi selaku salah satu host menyebutkan bahwa salah satu harapan besar Dinda adalah bisa merenovasi serta memperbaiki rumah keluarganya agar lebih layak huni.
Dinda pun mengaku bahwa kondisi rumahnya memang sudah cukup memprihatinkan. Terdapat lubang di beberapa sisi rumah yang membuat air mudah masuk ketika hujan deras turun.
"Iya, kadang sering banjir," ujarnya. Ia menambahkan, kebocoran akibat lubang di rumah membuat banjir sering melanda dan menyulitkan keluarganya.
Banjir yang Kerap Melanda
Dinda juga menjelaskan bahwa banjir yang gerap melanda rumahnya bukanlah genangan kecil melainkan banjir yang cukup besar.
"Kadang sampe lutut, kadang sampe sepaha," katanya.
Sejak kecil, ia dan keluarganya sudah terbiasa menghadapi situasi tersebut. Alih-alih mengungsi, mereka memilih keluar rumah ketika air mulai tinggi.
"Ya, kita keluar gitu aja. Soalnya di luar juga air, di dalam juga air," jelas Dinda.
Tak Malu, Melainkan Bangga
Meski hidup dalam kondisi serba terbatas, Dinda menegaskan dirinya tak pernah merasa minder. Alih-alih merasa minder dan malu, ia justru mengaku bangga dengan kehidupannya saat ini.
"Dinda jujur nggak malu sama sekali. Nggak ada malu sama sekali. Malah Dinda bangga tinggal di situ," tegasnya.
Pekerjaan Ayah Serabutan
Dalam kesempatan itu, Dinda juga bercerita tentang pekerjaan sang ayah yang tidak tetap. "Ayah Dinda kerjanya serabutan," ucapnya.
Salah satu pekerjaan yang kerap dilakukan ayahnya adalah door semir hingga mencuci motor.
"Kalau ayah, sih, kerjainnya itu door semir, nyuci-nyuci motor," tambahnya.
Perempuan bernama lengkap Dinda Putri Ashinta Tanjung itu menuturkan bahwa pekerjaan tersebut sudah cukup lama digeluti ayahnya sebagai sumber nafkah. "Ya kadang apa yang bisa dikerjain, dikerjain," ujar Dinda.